Minggu, 26 Januari 2014

Kritik dan Komentar

Entah mengapa rasanya mulut ini mudah sekali berkomentar. Apa yang dilihat, didengar, dirasa, rasa-rasanya amat menggelitik, sehingga dengan disadari atau tidak, terlontar kata kata yang begitu mungil dan ringan diucapkan tapi begitu besar dan berat dampak dunia akheratnya. Bahkan celetukan spontan selain bisa memperlihatkan kualitas kepribadian kita juga bisa menentukan nasib baik kita atau sebaliknya.

Kalau tak berhati-hati, komentar kita bisa melukai hati orang lain, karena yang bersangkutan bisa merasa dihina atau dipermalukan atau merasa diejek, (walau kita tak bermaksud buruk) namun begitulah, celoteh iseng kadang bagai pisau yang mengiris, menyakiti dan membuat luka, tentu seperti yang kita tahu sakit hati akan menimbulkan benih kebencian, benci menggiring kepada dengki dan permusuhan, memiliki musuh berarti mempersempit kehidupan kita serta memersiapkan ranjau yang akan mencelakakan diri.

Komentar juga bisa menandakan kufur nikmat, yang bisa menghapus nikmat yang ada dan menutup pintu pemberian Alloh lainnya yaitu ketika lontaran kata spontan hanya berupa keluh kesah, kekecewaan, cemoohan terhadap keadaan, atau menggerutu penuh kekesalan, padahal semua nikmat dari Alloh tak ada yang mengecewakan, jikalau disyukuri niscaya akan sangat terasa kenikmatannya dan tentu akan mengundang pelbagai karunia lainya sesuai dengan janjiNya.

Komentar juga akan memperlihatkan kebodohan kita, yaitu ketika kita gemar mengomentari segala hal agar kita nampak serba tahu dan dianggap pintar, padahal jelas sekali orang yang pandai akan sangat berhati-hati dalam ucapannya, lebih banyak diamnya dan tak sungkan untuk mengakui ketidak-tahuannya, serta tak malu dianggap bodoh, sebetulnya hanya orang yang bodoh sungguhan yang sok pintar dan sok tahu.

Dan berkomentar spontan yang mengerikan adalah ketika, ucapannya penuh dengan riya, takabur, ujub, penyakit hati yang membinasakan, komentar yang sering menceritakan amalnya sendiri dengan tujuan dipuji, pamer jasa dan kebaikan, berarti efektif akan menghanguskan pahala yang dikumpulkannya.

Komentar yang selalu merendahkan orang lain, plus mencemooh orang yang menasehati serta menolak orang yang mengkritik akan termasuk ke dalam komentar ciri orang yang sombong alias takabbur, seperti fir’aun, abu jahal, abu lahab, yaitu kelompok orang yang terhina dan terkutuk justru karena kesombongannya. Juga ujub yaitu komentar takjub kepada diri sendiri yang membuat diri ingin tampak paling super dalam segala hal, akan menunjukan dengan meyakinkan bahwa memang dirinya paling kurang dalam hal apapun,

Oleh karena itu, menahan diri untuk tidak mudah berkomentar adalah pintu keselamatan. Komentar dari hasil perenungan yang dalam, pengamatan yang seksama, berpikir yang jernih, kehati-hatian serta ketulusan niat yang mengiringi kesungguhan untuk membawa manfaat dari setiap kata yang terucap, ditambah rasa takut kepada Alloh yang maha mendengar dan yang akan menuntut pertanggungjawaban dari setiap kalimat, akan menjadikan komentar kita menjadi mutiara yang indah dan berharga, tidak hanya bagi yang berucap namun juga bagi yang menyimak, tak pula hanya untuk dunia namun bisa pula menjadi bekal pulang di akherat kelak. InsyaAlloh.

***

Sumber: ervakurniawan.wordpress.com

cerita hikmah :: ♥ Jangan Benci Aku Mama ♥

Bissmillahir rohmaanir rohiim..
“Assalamu'alaikum.wr.wb”


Saudara dan Sahabat ku yg InsyaAllah sllu dirahmati ALLAH SWT..  
kami ingin berbagi cerita, berbagi hikmah. 
Semoga bermanfaat bagi kita semua.......
yuk kita luangkan sedikit waktu kita untuk membaca kisah di bawah ini.
yang suka mmbaca, silahkan dibaca dan renungkan..dan yang 'blum' suka membaca, yuk belajar suka membaca! :D
 


Cerita Kisah berikut ini Berjudul.. Jangan Benci Aku Mama
(Tangisan Rindu)


“Dua puluh tahun yang lalu aku melahirkan seorang anak laki-laki dan suami-ku memberi nama ia Erik.
Aku dan suami-ku begitu bahagia namun ternyata anak-ku mengalami keterbelakangan mental.
Melihat keadaan anak-ku, aku berniat memberikannya kepada orang lain atau dititipkan dipanti asuhan agar tidak membuat malu keluarga kelak.
Namun suami-ku mencegah niat buruk itu.
Akhirnya dengan terpaksa ku besarkan juga Erik anak-ku..”


“Ditahun kedua setelah Erik dilahirkan, aku dikaruniai seorang anak perempuan cantik yang mungil, ku beri nama Angel.
Aku sangat menyayangi Angel,
demikian juga suami-ku.
Sering kali kami mengajaknya pergi ketaman hiburan, dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.
Namun tidak demikiannya dengan Erik.
Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut.
Suami-ku sebenarnya sudah berkali-kali berniat membelikan baju baru untuk Erik, namun aku melarangnya dengan dalih 'penghematan uang keluarga'.
Entah kenapa aku begitu benci melihat Erik hingga tak sedikit-pun aku merasa peduli denganya..”


“Saat usia Angel 2 tahun, suami-ku meninggal dunia.
Erik ketika itu berusia 4 tahun.
Keluarga kami menjadi semakin miskin, dengan hutang yang semakin menumpuk.
Akhirnya aku mengambil keputusan yang membuat-ku menyesal seumur hidup.
Aku pergi meninggalkan kampung halaman-ku bersama Angel, dan meninggalkan Erik yang sedang tertidur lelap kala itu..”
 


“Setelah meninggalkan kampung halaman, aku memilih tinggal disebuah rumah kecil, sisa menjual tanah untuk membayar utang aku dan suami-ku dulu..”

“10 tahun berlalu sejak kejadian itu....”

“Kini aku telah menikah kembali dengan seorang pria dewasa yang mapan bernama Beni.
Usia pernikahan kami telah menginjak tahun kelima.
Berkat suami-ku, aku mampu menghilangkan sifat-sifat buruk-ku yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah menjadi lebih sabar dan penyayang..”


“Angel kini telah berumur 12 tahun.
Dan ia kami sekolahkan disebuah sekolah perawatan.
Tidak ada lagi yang ingat tentang Erik, dan tiada lagi yang mengingatkannya.
Sampai suatu malam, aku bermimpi tentang seorang anak.
Wajahnya tampan, namun tampak pucat sekali.
Ia melihat kearah-ku, sambil tersenyum ia berkata;

“Tante, tante.. Kenal mama saya? Saya rindu sekali dengan Mama”.

Setelah berkata demikian ia mulai berakjak pergi, namun aku menahannya,
“Tunggu..., sepertinya aku mengenal-mu. Siapa nama-mu anak manis..?”

“Nama saya Erik, Tante..!”

“Erik.?! Erik... Ya Tuhan! engkau benar-benar Erik..?”

Aku langsung tersentak terbangun.
Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa-ku saat itu juga.
Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dahulu, seperti sebuah film yang diputar dikepala.
Baru sekarang aku menyadari betapa jahatnya perbuatan-ku.
Rasanya seperti ingin mati saat mengingat itu.
Rasa bersalah mengahantui jiwa hingga tinggal seinci jarak pisau akan aku goreskan kepergelangan tangan, bayang Erik kembali terlintas dan berkata “Mama, Jemput Erik yah Ma, Erik Rindu Mama..”

Aku tersadar dalam derai jiwa sesal-ku.
“Tunggu Mama Nak, Mama akan menjemput Erik, Maafkan Mama Nak..” ucap jiwa sesal ketika itu.


Sore itu juga aku memarkir mobil biru-ku disamping sebuah gubuk, bersama suami-ku yang masih merasa heran dengan sikap-ku.
Suami-ku berkata:
“Maryam, apa yang sebenarnya terjadi..?”

Sambil menangis terisak-isak aku berkata:
“Suami-ku, engkau pasti akan sangat membenci-ku setelah aku ceritakan hal yang telah ku lakukan dulu..”

Tuhan begitu baik kepada-ku memberikan aku Suami-ku begitu baik dan pengertian, setelah tangis-ku reda, aku-pun keluar dari mobil diikuti oleh suami-ku dari belakang.
Mataku menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dihadap-ku.
Betapa ku ingat, gubuk ini pernah aku tempati beberapa tahun lamanya dan Erik.....Erik....

Aku meninggalkan Erik disana 10 tahun yang lalu.
Dengan perasaan sedih aku-pun berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu.
Gelap sekali....
Tidak terlihat sesuatu apa-pun!
Perlahan mata-ku mulai terbiasa dengan kegelapan ruangan kecil itu.

Namun aku tidak menemukan siapa-pun juga didalamnya.
Hanya ada sepotong kain butut tergeletak dilantai tanah.
Ku amati kain itu.
Mata-ku mulai berkaca...
Aku mengenali betul potongan kain tersebut, itu bekas baju butut yang dulu dikenakan Erik sehari-hari.
Aku bertanya dalam Hati “Dimana engkau Nak..? Mama disini, maafkan Mama, Mama ingin menjemput-mu Anak-ku..”

Dari luar terdengar suara langkah kaki..
Aku bergegas mengejar langkah itu.
Namun ia bukan-lah Erik, ternyata ia adalah seorang wanita tua.

“Heii...!! Siapa kamu..? Mau apa kamu kemari.?” Tanya Wanita tua itu.

Dengan memberanikan diri aku bertanya kepada nya:
“Ibu.. Apakah ibu kenal dengan seorang anak yang bernama Erik, yang dulu tinggal disini..?”

Tiba-tiba ia menjawab:
“Kalau engkau Ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk.! Tahukan kamu 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya disini, Erik tiada henti memanggil nama-mu “Mama...,Mama...MaaaMaa” Karena tidak tega saya memberinya makan dan mengajaknya tinggal bersama saya. Saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu..!!
Tiga bulan yang lalu Erik meninggal, ia meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis selama bertahun-tahun untuk menulis ini untuk-mu..!” Kata Wanita tua itu sambil menyodorkan secarik kertas itu.


Aku-pun membaca isi dari tulisan itu:
(“Mama.. mengapa Mama tidak kembali lagi...? Mama benci yah sama Erik..? Ma.... biar-lah Erik yang pergi saja, tapi Mama harus berjanji kalau Mama tidak akan benci lagi sama Erik..
Ma.. Erik rindu Mama.. Erik sayang Mama...”

(TANGISAN RINDU)

♥ ____________________ ♥


“Wahai Bunda..
Jangan-lah engkau membuang titipan Syurga itu..!!
Bukan-kah ia adalah Anugrah yang telah Allah rencanakan...??
Wahai Bunda..
Apa-pun kekurangannya, ia adalah darah daging-mu, mimpi yang harus engkau sempurnakan dengan sentuh kasihmu..
Ia tiada mengerti apa yang dia alami..
Bantu ia selami kekurangan itu dengan Kasih-mu.
Sesungguhnya hanya sentuh-mu Ibu, penyempurna rasa segala kekurangan Jiwa-ku..!”

“Semoga tiada lagi tangisan rindu dari anak-anak yang terbuang karena keterbatasanya..!

“Jaga-lah Ananda Bunda.!
Ananda begitu ingin berada didekap-mu..
Bunda..!
Dengar-lah Rintihan Rindu buah hati-mu..
Tangisan Jiwa Anak yang tak akan henti Merindukan-mu..!!”


“Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh”
 
 
 
 



Sumber: waroeng-hikmah.blogspot.com 

Selasa, 07 Januari 2014

Nabi yang Mampu Menahan Terbenamnya Matahari

Ada seorang Nabi yang Mampu Menahan Terbenamnya Matahari, siapakah nabi tersebut...
Sumber adalah hadits Rasulullah SAW, dari Abu Hurairah ra.

KISAHNYA

Setelah Nabi Musa as wafat, Nabi Yusya' bin Nun membawa Bani Israil untuk keluar dari padang pasir. Mereka berjalan hingga menyeberangi sungai Yordania dan akhirnya sampai di kota Jerica (Yeriko). Kota Jerica adalah sebuah kota yang mempunyai benteng dan pintu gerbang yang sangat kuat. Bangunan-bangunan di dalamnya tinggi-tinggi serta berpenduduk padat.

Nabi Yusya' bersama kaumnya, Bani Israil, mengepung kota tersebut sampai 6 bulan lamanya.
Pada suatu hari, mereka bersepakat untuk menyerbu sampai ke dalam. Dengan diiringi suara terompet dan pekikan takbir, serta semangat yang kuat, mereka berhasil menghancurkan benteng kota dan memasukinya.

Di dalam kota Jerica, mereka mengambil harta rampasan dan membunuh siapa saja yang mencoba menghalanginya.
Mereka juga memerangi sejumlah raja yang berkuasa di Syam.

Hari itu adalah hari Jum'at, peperangan belum juga usai sementara matahari sudah hampir terbenam. Berarti hari Jum'at akan segera berlalu dan hari Sabtu akan segera tiba. Padahal, menurut syariat, pada hari sabtu dilarang untuk melakukan peperangan.

Doa Nabi

Nabi Yusya' kemudian berkata,
"Wahai Matahari, sesungguhnya engkau hanya mengikuti perintah Allah SWT, demikian pula aku. Aku bersujud mengikuti perintahNya. Ya Allah, tahanlah matahari itu untukku agar tidak terbenam terlebih dahulu."

Dengan izin Allah SWT, matahari itu tidak terbenam dulu, sebelum negeri itu ditaklukkan.
Setelah Baitul Maqdis dapat dikuasai oleh Bani Israil, mereka pun hidup di dalamnya dan Nabi Yusya' yang memerintah mereka dengan kitab Allah, kitab Taurat sampai akhir hayatnya.
Beliau kembali ke hadirat Allah SWT saat berumur 127 tahun dan masa hidupnya 27 tahun setelah wafatnya Nabi Musa as.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Sesungguhnya matahari itu tidak pernah tertahan untuk terbenam hanya karena seorang manusia yang bernama Yusya' yaitu pada malam-malam dia berjalan ke Baitul Maqdis untuk berjihad."

Diriwaytkan pula oleh Abu Hurairah ra dari Rasulullah SAW. Ada seorang Nabi dari Nabi-Nabi Allah yang ingin berperang, dan dia berkata,
"Tidak boleh ikut bersamaku dalam peperangan ini, seorang laki-laki yang telah berkumpul dengan istrinya dan mereka mengharapkan seorang anak, tapi belum mendapatkannya. Begitu pula orang yang membangun rumah tapi atapnya belum selesai. Juga tidak boleh ikut bersamaku orang yang telah membeli kambing atau unta bunting yang dia tunggu binatang itu beranak."

Maka berangkatlah Nabi itu berjihad.
Ketika sudah berada di dekat daerah yang dituju, saat Ashar telah tiba atau hampir tiba, maka Nabi itu berkata kepada matahari,
"Wahai matahari, engkau tunduk kepada perintah Allah dan aku pun demikian. Ya Allah, tahanlah matahari itu sejenak agar tidak terbenam."

Maka Allah SWT menahan matahari itu hingga Nabi itu bersama kaumnya menaklukkan daerah tersebut. Kemudian mereka Mengumpulkan semua harta rampasan di sutau tempat. Namun tiba-tiba saja ada api yang menyambar, tetapi api tidak sampai membakar harta rampasan itu.

Nabi Yusya' berkata,
"Diantara kalian ada yang berkhianat, masih menyimpan sebagian harta rampasan. Aku harap seseorang dari setiap kabilah bersumpah kepadaku."

Satu persatu seseorang dari tiap kabilah bersumpah.
Tiba-tiba tangan Nabi Yusya' lengket pada tangan dua atau tiga orang.
"Kalian berkhianat," teriak Nabi Yusya'.

Dan orang-orang yang berkhianat itu mengeluarkan emas sebesar kepala sapi.
Emas itu kemudian dikumpulkan dengan harta rampasan lainnya. Harta rampasan itu dukumpulkan di sebuah lapangan, dan tiba-tiba saja datanglah api menyambar dan melalapnya.

Rasulullah SAW bersabda,
"Harta rampasan memang tidak pernah dihalalkan untuk umat sebelum kita, dan dihalalkan untuk kita karena Allah melihat kelemahan dan ketidakmampuan kita."

Sumber: kisahislamiah.blogspot.com

Cerita & Kisah Lucu di Bulan Puasa Ramadhan

Semoga anda terhibur dan sehari berpuasa akan semakin bersemangatt........

Berikut kisah humornya :


Dik Z sedang bermain tebak-tebakan dengan Dik X.
“Ramadhan apa yang bisa main drum?” tanya Dik Z.
“Ah, kalau itu gampang, jawabannya pasti Gilang Ramadhan.” Jawab Dik X. Dik Z lantas mengangguk.
“Ramadhan apa yang ada di film?”, tanya Dik X.
“Ramadhan dan Ramona,” jawab Dik Z.
“Masih salah,” sahut Dik X.
“Terus apa jawabannya?”, tanya Dik Z.
“Jawabannya Rama…dhan Shinta,” jawab Dik X.
“?????” Dik Z tampak melongo.


Perlu anda ketahui bahwa ada beberapa produk mie yg tidak boleh dikonsumsi selama bulan puasa, di antaranya adalah:
- Mie kirin istri orang lain
- Mie jitin bini tetangga
- Mie ting berdua dengan istri atau suami orang lain
- Mie pisin kepala orang
- Mie lih2 baju utk lebaran tapi gak jadi beli
- Mie ndahin kotoran ke rumah pak rt
- Mie sahin pasangan suami istri
- Mie-nta kawin lagi



Andi sedang berusaha menjalankan ibadah puasa satu hari penuh. Untuk itu, bertanyalah dia kepada Ayahnya, “Yah, bagaimana supaya puasa kita bisa satu hari penuh?”
Dengan santainya, sang Ayah menjawab, “Gampang, Anakku.” “Pakai saja kartu AS karena di iklannya, setan kalah dengan pengguna kartu itu.” Mendengar jawaban sang Ayah, Andi melongo saja.



Sebuah nasehat di bulan Ramadhan :
Sebaiknya selama bulan Puasa hindarilah makan di KFC dan McDonald! Karena cewek-cewek yang jual rada genit, baru datang sudah ditawari, Mau paha atau dada? Mau di tempat atau dibawa pulang, Mas?



Polisi yang bikin batal puasa

Ada beberapa polisi yang (sangat bisa) membuat puasa para pria menjadi tidak sah, minimal pahala berkurang
  • Polisi tidur (sering membuat para supir dan pengendara motor memaki-maki, karena jengkel)
  • Polwan tidur (nah, ini bahaya, bikin mata jelalatan dan otak ngeres pikiran kotor)



Gombal Awal Ramadhan Cewek : ” Bapak kamu orang NU ya? ” Cowok : ” Koq kamu tahu sih? ” Cewek : ” Soalnya, aku melihat ada hilal 4 derjat di matamu. ” Cowok : ??? Cowok : ” Bapak kamu orang Muhammadiyah ya? ” Cewek : ” Koq kamu tahu? ” Cowok : ” Soalnya, aku melihat ada hitungan hilal di matamu.” Cewek : ???
Sebuah hasil survei : Hasil survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga survei independen Indonesia menyatakan bahwa Teh yang paling disukai selama bulan Puasa adalah : 0,33 % suka Teh Celup,0,57% suka Teh Poci, 1,25% suka Teh Botol, 97,15% suka Teh Ha Er….
Ketika si Nanang (bukan nama sebenarnya) masih duduk di bangku SD, ia mendapat tugas kliping dari guru PMP-nya (PMP, Pendidikan Moral Pancasila. Sekarang menjadi pelajaran Kewarganegaraan). “Coba kalian kliping gambar atau foto orang yang sedang menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing. Kumpulkan minggu depannya”, perintah Ibu Guru kepada Nanang dan kawan-kawannya. Seminggu berlalu, rupanya si Nanang lupa akan tugasnya. Hari itu, Ibu guru PMP pun menyuruh Nanang dan kawan-kawannya mengumpulkan tugas kliping. Si Nanang pun kelabakan. Segera ia mengambil pas foto dirinya dari tasnya, dan menempelkannya di selembar kertas dan memberikannya judul ”Tugas Kliping Gambar Orang Beribadah”. Ibu guru PMP pun memeriksa tugas murid-muridnya. Ketika sampai di meja si Nanang, Ibu guru tersebut pun marah. “Apa maksudnya kamu menempel foto kamu sendiri di lembar tugas kliping ini?, tanya Ibu guru gusar. Nanang pun dengan tenang menjawab, ”Ini gambar orang sedang beribadah Bu, ibadah puasa”, tandas si Nanang.



Di sekolah Dik Z, Bu Guru sedang mengajarkan pelajaran tentang makna puasa. Dik Z tampak tekun menyimak. “Bulan puasa ini bulan yang kita tunggu-tunggu.” “Apakah kalian tahu apa uniknya puasa di Indonesia?” tanya Bu Guru. Dik Z langsung mengangkat tangan kanannya. “Ada dua, Bu,” jawab Dik Z. “Apa saja?” sahut Bu Guru. “Yang pertama, awal dan akhir puasa berbeda.” “Tapi sebelum puasa dan setelah akhir puasa, kita sama-sama minta maaf,” kata Dik Z. Bu Guru hanya terdiam, bingung mau komentar apa.



Dialog di RS Jiwa Grogol Dokter, tolong dong, ada yang beres dengan kesehatan saya? tanya seorang pasien tua, yang sudah lamaaaaa jadi penghuni tetap. Lho, kok kesehatannya beres malah minta tolong? Jawab Pak Dokter. Lalu bertanya ulang: Memangnya kamu mau saya bikin kesehatan kamu tidak beres? Iya Dok. Besok kan puasa. Kalau saya sakit, kan punya alasan untuk membereskan makan siang seperti biasa



Request Lagu Radio Ada Seorang pemuda menelpon sebuah stasiun radio. Penelpon: “Assalamualaikum… mau kirim salam…” Penyiar : “Boleh… Buat siapa?” Penelpon: “Buat teman-teman saya yang lagi berpuasa tetap sabar ya! Kalau mau request boleh?” Penyiar : “Tentu saja, apa nih lagunya?” Penelpon: “Tolong puterin adzan maghribnya dong, Mas…”



SMS Nyasar Edisi Ramadhan “Tolong kirim Mama kolak,cendol,cemilan ke rumah! Jangan telp Mama, Mama sedang puasa di kantor polisi. Ingat jangan kirim pulsa tapi kolak, cendol, cemilan. Mama udah tobat mintain pulsa gak pernah dapat2″.



Telat Sahur Suatu hari di bulan puasa, sepasang suami istri bertengkar hebat, kemudian mereka tidak bertegur sapa. Sang suami khawatir tidak bisa bangun untuk makan sahur. Sebab selama ini istrinya yang selalu setia membangunkan dan menyiapkan makan sahur. Karena bingung, kepada siapa dia akan minta dibangunkan untuk sahur. Mau menegur istrinya duluan, itu tidak mungkin dia lakukan, gengsi dan harga diri serta hatinya lagi sewot bukan kepalang. Akhirnya, sang suami memutuskan untuk menulis sebuah pesan pada selembar kertas. “Dik, tolong bangunkan aku pukul tiga untuk makan sahur” begitu bunyi pesan singkat yang dia tulis dan letakkan di atas meja. Tapi apa mau dikata, ketika terjaga, sang suami melihat jam ternyata sudah pukul 5 pagi dan iqamat subuh baru terdengar dari Mesjid sebelah rumah. “Waduh… nggak sahur dong. Kenapa bini ane nggak bangunin ane ya…”. gerutunya dalam hati. Di atas meja tempat ia meninggalkan pesan tadi malam, ia mendapati secarik kertas berisi pesan balasan dari sang istri. “Mas, bangun. Mas, bangun. Mas, bangun….. katanya minta dibangunin. Ini sudah pukul tiga tiga puluh menit, sebentar lagi imsak lho. Saya sudah mbangunin sampai empat kali lho… tuh makanan juga sudah siap”. begitu bunyi pesannya.



Nggak jadi Tadarus Anak: “Eh, Ibu mau ngaji??” Ibu: “Iya… Bismillahirrohmanirrohim…” Anak: “Eh…Sinetron ‘Dia Ayu’ udah mulai lho Buu…” Ibu: “Oh ya? Shodaqollahul’azim…”.



Ramadhan Paling Ngetop di India Ramadhan yang paling melegenda, paling bersejarah, paling banyak dikisahkan di India adalah: RAMADAN Sinta…….



Di ceritakan di bulan ramadhan, 2 orang anak SD (sebut saja udin dan adul) lagi ngobrol di depan kelas mengenai puasa mereka: Adul : din kamu puasa ga ? Udin : puasa lah masa ga puasa sih.. Adul : emang kamu kuat ? Udin : kuat dong emang kamu yang suka puasa sampe subuh,, xixiixi Adul : enak aja .. Udin : kalo kamu dul puasa ga ? Adul : Puasa lah Udin : Kemarin kamu puasa sampe magrib ga ? Adul : iya, cuman pas duhur tuh ya panaaasss banget sampe ampir ampir aku batal puasanya din, tapi allahmdulillah dul ada si emen bawa es kelapa aku minta sedikit deh, jadi puasa ku terselamatkan din alias ga batal,,, Udin : !@$%^&*()..???!!!??



Cerita lucu ini bener2 terjadi. Ceritanya pas ramadhan kemaren ketika disebuah kampung ( saya tidak sebutkan namanya) yan sedang khusuk melaksanakan ibadah puasa terselib sebuah cerita lucu sekaligus agak membuat "gelo" (menyesal) karena akhirnya kejadian lucu itu sempat mengusik kekhusukan shalat terawih. Cerita lucu ini berawal ketika menjelang Isya beberapa warga bergegas ke masjid untuk azan, belum lagi sampai masjid terlihat seorang pemuda dengan tampang klimis dan dihiasi jenggot menyapu di lantai masjid. Azan dimulai jamaahpun berdatangan dan siap mendirikan shalat Isya. Sang pemuda yang tadi menyapu segera saja mendapat tempat terhormat di shaf terdepan, alasanya karena dia datang lebih awal dari jamaah yang lain. Penghargaan warga kampung terhadap sang pemuda tidak berhenti sampai disitu, meskipun mereka tidak begitu mengenal sang pemuda karena bukan warga kampung tersebut tetapi sikapnya yang kalem dan kelihatan khusuk membuat warga tak ragu meminta sang pemuda menjadi Imam shalat.Disinilah cerita lucunya dimulai. Shalat dimulai Takbir, tidak ada masalah aman2 saja , Baca Alfatihah lancar , no problem setelah bacaan Al fatihah selesai dan jamaah menyambut dengan "amiiiiin" tiba2 sang imam berkomentar keras " wuihh kompak baaaanget" jamaah yang berjumlah puluhan oran tersebut terkaget2 dan sontak menghentikan sholat mereka memandangi sang imam yang masih cengar cengir dari belakang tiba2 terdengar suara " ooo itu pemuda kampung sebelah , dia memang kena gangguan jiwa, durung mari tiba'e ( ternyata belum sembuh) " gemuruh tawa jamaahpun memecah, dan sang imampun segera di evakuasi pulang. He2 ati2 makanya sama orang yang belum kenal:)



Pada suatu hari di bulan ramadhan, ada seorang anak tidak sabar menunggu adzan maghrib dan mengeluh pada bapaknya. Anak : “Bapak, maghribnya jam berapa sich?” Bapak : “Jam 6, sabar dong” Jawab bapaknya dengan santai. Anak : “Kok dari tadi masih jam 3 terus” Bapak : “Emang knp?” Anak : “Kan pengen cepet buka puasa pak…, apa kita putar aja jamnya biar jam 6?” Bapak : “Ya udah…” Anak : “Asyikkk…” Kata anak itu dan segera memutar jarum jam sampe ke angka 6. Anak : “Pak…udah jam 6 tuh, buka puasa yok…” Bapak : “Lho… itukan baru jam di kamar. Di ruang tamu, di ruang tengah, di kamar bapak, dan di dapur belum.” Anak : “Oh…gitu ya pak, harus jam 6 semuanya?” Respon anak itu manggut-manggut, lalu berlari dan memutar semua jam di rumahnya. Anak : “Bapak udah semua…” Teriaknya girang. Bapak : “Jam tetangga-tetangga dan masjid udah?” Anak : “Lho…kok sampe jam tetangga dan masjid juga??” Bapak : “Ya iyalah….kan harus jam 6 semuanya, baru bisa buka puasa” Anak : “Ya….capek dhe, mending nunggu aja, ketimbang mesti capek-capek muter jarum jam sekecamatan.”



2 tahun yang lalu usiaku masih 16 tahunan, wajar dong jika saat berpuasa aku masih sering memegangi perut yang keroncongan dan berendam selama mungkin di dalam bak mandi. Aku masih inget sekali kalau hari itu adalah H -7 lebaran. Orang tuaku barusan aja berangkat keluar kota. BT sih di rumah sendirian, saat itu perutku mulai keroncongan. Tak lama kemudian telepon rumahku berdering…saatku angkat muncul suara merdu, ternyata suara itu adalah suara temenku, dia mau ngajakin aku shoping (maklum anak muda,bentar lagi kan lebaran..) tanpa pikir panjang akupun langsung meng-iya-kan ajakan mereka. Ku pikir itu adalah kesempatan emas bagi aku. Saat itu memang sudah dapat dipastikan kalau udara surabaya PANAS, bahkan sangat amat panas. walaupun tenggorokan sudah kering dan perutpun mulai keroncongan kami tetep melanjutkan perjalanan. Sesampainya disana kami langsung buru-buru masuk untuk mendinginkan badan. Waktu terus berlalu, sudah lebih dari lima jam kami jalan-jalan. Penat dan rasa lapar mulai terasa. Saat melintas di depan kedai makanan perut kami seakan kompak berkeroncongan, hingga kami tak kuasa menahannya. Makanan yang ada disana sudah melambai-lambai ke arah kami. Dan akhirnya dengan berat hati kamipun memutuskan untuk masuk dan segera memesan makanan. Lima menit kemudian empat buah milky shake chocholate dan empat porsi makanan lezat memenuhi meja kami. Rasanya kami sudah tak tahan lagi ingin menyantapnya. Tapi tidak semudah itu, hati kami tidak bisa berbohong kalau saat itu kita sedang berpuasa. Perut yang semula protes kini jadi bisu. Dan akhirnya kamipun tidak jadi memakannya, dan segera membungkus makanan itu. Karena kami ingat kalau bedug magrib Cuma tinggal empat jam lagi. Setelah itu kamipun pulang kerumah masing-masing. Aku kembali sendirian, Karena capek dan laparpun sudah tidak bisa di tahan aku mencoba untuk memejamkan mataku sebentar hingga akhirnya akupun bisa tertidur. Saat aku terbangun kuliat jarum jam masih ada di angka lima, akupun tidur lagi. Entah apa yang membuatku tertidur sangat nyenyak. Waktu itu, rasa capek sudah hampir tidak terasa, tinggal perutku yang kelihatannya kosong, aku terbangun untuk yang kedua kalinya. Aku lihat suasana masih gelap. Hatiku serasa bahagia sekali karena akhirnya aku akan segera berbuka. Aku tak sabar untuk menyantap makanan yang tadi sudah kubeli. Tak lama ketika aku hendak membuka lemari es, terdengar suara ayam berkokok di teligaku, hatiku mulai terasa tidak nyaman. Saat mata ini melirik ke arah sebuah jam dinding kuliat jarum sudah ada di angka lima kembali. OMG(ooooohhhh….my…god…) Aku tidak percaya hal ini, kubuka mataku lebar-lebar,ku usap-usap mataku. Dan ternyata aku memang tidak salah lihat, saat itu memang sudah jam lima pagi. Tubuhku saat itu seakan tak bertulang. Kejadian itu benar-benar luar pikiranku. Lengkap sudah penderitaanku, Akhirnya aku harus berjuang untuk menahan perut yang keroncongan ini selama dua belas jam lagi…….



Tau ngga setan apa yang banyak berkeliaran saat Bulan Puasa Ramadhan ini.....? ini lho....setan bazar.....alias stand bazar



Bodro: Gimana Caranya,Me mbedakan Org Yang Puasa.. Sama Org Yang Ngga Puasa..??? Bejo: Dari Gaya Jalannya.. Bodro:Bukan.!! Bejo: Dari,Perut nya.. Kalo Gede,Berar ti Ngga Puasa..!! Bodro: Salah.. Bejo: Hmm..Kalo Yg Puasa, Meludah Terus.. Bodro: Haha Salah..!! Bejo:Gima na Dunk..?? Bodro: Dari BETIS,nya, ,Tau.. Bejo: Kok, Bisa.. ?? Bodro: Karena,Org Yang,Ngga Puasa.. Kalo Makan Diwarteg.. Cuma Keliatan. Betisnya Doank..!!H ehehe

Rabu, 01 Januari 2014

Wanita Pertama Penghuni Surga

Wanita Muslimah
Wanita Pertama Penghuni Surga bukanlah putri seorang nabi, melainkan Dialah Mutiah.
Mengapa bisa demikian? Siti Fatimah Putri Rasul pun sangat penasaran dibutanya.
Ikuti kisahnya.

Kisahnya.
Suatu hari putri Nabi SAW. Fatimah Az Zahra ra. bertanya kepada Rasulullah SAW., siapakah wanita pertama yang memasuki surga setelahUmmahatul Mukminin setelah istri-istri Nabi SAW.? Rasulullah bersabda: Dialah Mutiah.

Berhari-hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW. itu tinggal. Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya, Fatimah mengetahui keberadaan dan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah.

Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib, maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari. Sesampainya di rumah Mutiah, maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah dengan mengucapkan salam.

“Assalaamu’alaikum ya ahlil bait.” Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita, “Wa’alaikassalaam … siapakah diluar?” lanjutnya bertanya. Fatimah menjawab, “Saya Fatimah putri Muhammad SAW.” Mutiah menjawab, “Alhamdulillah, hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta.”

Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya, dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki-lakinya yang masih kecil (dalam riwayat masih berumur 5 tahun). Maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali, terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu.

Ada apa gerangan wahai Mutiah? Kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu? Apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahim kepadamu?”

Mutiah dari balik pintu rumahnya menjawab, “Wahai putri Nabi, bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku. Akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki-lakimu Hasan, yang menurut ajaran Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan laki-laki ke rumahnya ketika suaminya tidak ada di rumah dan tanpa ijin suaminya. Walaupun anakmu Hasan masih kecil, tetapi aku belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah. Kembalilah besok biar aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku.”

Tersentaklah Fatimah Az-Zahra mendengarkan kata-kata wanita mulia ini, bahwa argumentasi Mutiah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya Rasulullah SAW. Akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak dan merencanakan akan kembali besok hari.

Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah, Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya. Hingga akhirnya Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein. Dengan berpikir bahwa Mutiah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan, sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Husein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan.

Namun ketika berada didepan rumah Mutiah, maka kejadian pada hari pertama terulang kembali. Mutiah mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan, akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya.

Semakin galau hati Fatimah, memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah SAW. dan begitu tunduk dan tawaddu’ kepada suaminya.

Pada hari yang ketiga, kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang ke rumah Mutiah pada sore hari. Namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangkan, dia terkagum. Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik yang dipunyai dengan bau yang harum, sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona.



Dalam kondisi seperti itu, Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap-siap menyambutnya. Subhanallah, kita merindukan istri yang demikian. Yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi, sudah berdandan, sudah memakai pakaian yang bagus, dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang. Ya Allah, jadikanlah istri-istri kami seperti Mutiah.

Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah. Dan pada hari yang keempat, Fatimah datang kembali ke rumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada di rumah atau sudah pulang dari kerja. Dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang, suami Mutiah baru saja sampai di rumah pulang dari kerja.

Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya ke rumahnya. Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibanding dengan yang dihadapinya sejak hari pertama. Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya, sambil menuntun suaminya ke kamar mandi. Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya, dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi. Dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya. Subhanallah… Tsumma Subhanallah.

Selesai memandikan suaminya, Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan. Dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian. Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan, Mutiah masuk ke dalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan.

“Wahai suamiku, seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu. Sekiranya engkau tidak menyukai dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat, maka cambuklah diriku.”

Tanpa bertanya apa-apa, Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW. tentang wanita pertama penghuni surga setelah para istri Nabi yaitu Mutiah.

Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang sholihah. Seperti yang ada pada diri Mutiah, yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki surga Allah SWT.

NB:
Gb. hanya ilustrasi saja. 

Sumber: kisahislamiah.blogspot.com

7 Gangguan dari Setan Saat Sakaratul Maut

Setan selalu memperdaya manusia, mulai dari terjadinya setitik mani hingga akhir hayat. Gangguan terdahsyat saat sakaratul maut. Nabi mengajarkan doa:

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari tipudaya syaitan di saat sakaratul maut."

Syaitan yang mengganggu saat sakaratul maut terbagi 7 rombongan :

Rombongan Setan 1

Setan datang dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan lainnya atau sebagai makanan-minuman lezat. Sebab orang itu semasa hidupnya sangat tamak dan rakus kepada barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang-barang setan itu tepat di saat nyawanya putus. Inilah yang dikatakan mati lalai dan lupa kepada Allah SWT. Ini jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.

Rombongan Setan 2

Setan datang dengan menyerupai diri binatang yang dia takuti: Harimau, Singa atau Ular berbisa. Yang apabila memandangnya dia menjerit dan melompat sekuat hati dan seketika itu juga putuslah nyawanya. Matinya sebagai mati lalai dan dalam keadaan lupa kepada Allah. Itulah sebagai mati Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.

Rombongan Setan 3

Setan datang memperdaya orang yang sakaratul maut dan menyerupai binatang kesayangannya maka tangannya pun meraba-rabanya dan seketika itu dia mati, maka matinya dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah. Matinya Fasik dan Munafik, nerakalah tempatnya.

Rombongan Setan 4

Setan datang menyerupai dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang sakaratul maut (musuh besarnya), maka iapun menggerakkan diri untuk melakukan sesuatu pada musuh yang dibencinya itu. Seketika maut datang. Dia mati dalam keadaan lalai dan lupa kepada Allah dan mati sebagai Fasik dan Munafik. Nerakalah tempatnya

Rombongan Setan 5

Setan datang menyerupai diri rupa anggota keluarganya, seperti ayah ibunya dengan membawa makanan-minuman yang sangat diharapkannya. Maka ia pun menghulurkan tangan mengambil makanan-minuman yang dibawa si ayah dan si ibu yang dirupai oleh setan seraya berkata dengan penuh kasih :

“Wahai anakku hanya ini makanan yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahwa kau akan menuruti kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam surga.”

Maka dia pun sudi mengikuti tawaran itu tanpa berfikir lagi, ketika itulah ajalnya tiba. Maka matilah dia dalam keadaan kafir, kekal di neraka dan terhapus semua amal kebajikan semasa hidupnya.

Rombongan Setan 6

Setan datang menyerupai ulama yang membawa banyak kitab kepada orang yang akan mati dan berkata : (Seperti dialog ini.)

Ulama jelmaan setan: "Wahai muridku, sudah lama kami menunggu kedatanganmu, ternyata kamu sedang sakit. Karena itu kami bawakan kepadamu tabib dan obat untukmu."

Lalu diminumkannya obat, maka hilanglah penyakit itu, tetapi kemudian penyakit itu datang lagi. Setan yang menyerupai ulama datang lagi dan berkata : "Kali ini kami datang untuk memberi nasihat agar kamu mati dalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?"

Orang yang akan mati itu menjawab : "Aku tidak tahu."

Berkata ulama jelmaan setan: "Ketahuilah, aku ini ulama tinggi ilmunya dan hebat, baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat surga yang tinggi. Cobalah kamu lihat surga yang disediakan untukmu. Jika ingin mengetahui Dzat Allah SWT hendaklah kamu patuh kepada kami."

Maka ia memandang kanan dan kiri, dilihatnya sanak-saudaranya berada dalam kesenangan surga (surga palsu yang dibentangkan setan untuk menggoda orang yang sakaratul maut).

Orang itu bertanya ke ulama jelmaan setan: "Bagaimanakah Dzat Allah?"

Setan sangat gembira tipu dayanya kena pada yang sakit itu, "Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu."

Saat dibuka selapis demi selapis tirai beragam warna, maka orang yang sakaratul maut itu melihat satu benda sangat besar, seolah lebih besar dari langit dan bumi. Berkata setan: "Itulah dia Dzat Allah yang patut kita sembah."

Berkata orang yang sakaratul maut itu : "Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini punya 6 sisi, ada kiri dan kanannya, atas dan bawah, depan dan belakang. Sedangkan Dzat Allah tidak menyerupai makhluk. Sempurna Maha Suci Dia dari sembarang sifat. Tetapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang aku ketahui dahulu. Sekarang yang patut aku sembah ialah benda besar ini."

Di tengah keraguannya, Malaikat Maut mencabut nyawa, ia mati kafir dan kekal di neraka dan terhapus segala amalan baik semasa hidupnya.

Rombongan Setan 7

Rombongan setan ini terdiri 72 barisan. (Mengapa 72 barisan? Karena dia menepati hadits bahwa umat Muhammad akan terbagi 73 barisan). Satu barisan yang benar yaitu Ahli Sunnah wal Jamaah, 72 lain masuk neraka karena sesat. Ketahuilah bahwa setan akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam di saat sakaratul maut.

Karena itu, hendaknya kita mengajarkan pada orang yang hampir mati bacaan talqin ’Laa Ilaaha Illallah’ untuk menyelamatkannya dari gangguan iblis dan syaitan yang bersungguh-sungguh menggoda orang yang dalam sakaratul maut. Hadith Nabi :

"Ajarkanlah oleh kamu kepada orang yang hampir mati : Laa Ilaaha Illallah.”
 Sumber: lampuislam.blogspot.com

Roh Mukmin Disambut Malaikat

Rasulullah SAW menuturkan bagaimana seseorang menuju pada akhir hayatnya dimana malaikat mulai mencabut naywa seseorang hingga mendampingi orang itu menuju alam barzah.

Rasulullah Muhammad SAW bersama Abul Laits sutu ketika pergi untuk mengantarkan jenazah seorang sahabat Ansar, namun secara tiba-tiba sesampainya di pemakaman, beliau menundukkan kepala.
"Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur," sabdanya 3 kali.

Apa yang dilakukan Rasulullah tersebut membuat Abul Laits penasaran, apa yang dimaksud dari ucapan serta perilaku Beliau. Hingga selesainya acara pemakaman, Abu Laits mengantarkan Beliau pulang, dan sesampainya di rumah Rasulullah, Abul Laits yang diselimuti rasa penasaran, bertanya,
"Wahai Rasulullah, apa maksud dari apa yang engkau ucapkan tadi?" tanya Abul Laits.

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang mukmin yang akan meninggal dunia, akan turun malaikat berbaju putih-putih dengan wajah terang seterang matahari. Lalu datanglah malaikat maut duduk di dekat kepalanya seraya berkata,
"Wahai roh yang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhanya."
Rasulullah terdiam sejenak. Dan terdiamnya Rasulullah membuat Abul Laits tidak sabar dengan apa yang diceritakan oleh Beliau.
"Mudahkah roh itu keluar dari rganya, wahai Rasul?" tanya Abul Laits lagi.


Kembali Rasulullah SAW bercerita bahwa keluarnya sang roh mengalir bagaikan tetesan air dari mulut kendi (tempat air), langsung diterima oleh malaikat pembawa kain kafan dan dimasukkan dalam kafan. Saat dibawa, keluar semerbak harum bagaikan kasturi, minyak paling harum di bumi.

Kemudian rohnya di bawa menuju langit dan di setiap pintu langit sang roh disambut malaikat Muqarrabun hingga langit ke tujuh.
Allah SWT berfirman,
"Catatlah suratnya di Illiyin, kemudian kembalikan ia ke bumi."

Lalu Rasulullah menjelaskan, duduknya beliau ketika sampai di dekat liang lahat dikarenakan adanya malaikat yang mengantarkan roh Ansar kembali ke jiwanya.
Rasulullah menuturkan bahwa sekembalinya roh ke dalam kubur, dua malaikat akan mendatangi dan menanyai roh itu.
 
Bau Surga.

"Apa yang akan ditanya oleh sang malaikata, ya Rasul?" tanya Abul Laits penasaran.
"Malaikat itu bertanya siapa Tuhanmu? Roh itu menjawab Allah Tuhanku. Lalu ditanya lagi apa agamamu? Dengan lantang roh menjawab Islam. Ditanya lagi, bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan di tengah-tengah kamu? Dijawab, dia utusan Allah.
Sang malaikatbertanya lagi, Bagaimana kamu mengetahui itu? Dengan senyum penuh keindahan, roh menjawab, saya membaca kitab Allah dan mempercayainya serta membenarkannya," tutur Rasulullah dengan suaranya yang lembut.

Dan Rasulullah kembali menceritakan, setelah ditanya sang malaikat, maka akan terdengar suara ajaib.
"Benar hambaku, amka berikan padanya hamparan dari surga, pakaian surga dan bukakan padanya pintu menuju surga, sehingga ia mendapat bau surga dan hawa surga.
Lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata," jelas Rasulullah.

Setelah mendengar suara itu, lalu datanglah seseornag berwajah bagus dengan bau harum yang tak lain adalah amal baik roh itu. 

Sumber: kisahislamiah.blogspot.com