Senin, 19 Mei 2014

Kisah Inspirasi Untuk Tidak Mudah Menyerah

Ada seekor keledai tua. Suatu hari secara tak sengaja ia terjatuh dalam sebuah sumur milik seorang petani. Sang petani rupanya menyadari bahwa tidak akan ada gunanya untuk menyelamatkan keledai tua tersebut. Ia pun akhirnya memutuskan untuk mengubur keledai tua tersebut dalam sumur.

Sang petani pun memanggil tetangganya dan bersama-sama mereka mulai mengubur keledai tersebut. Mereka menyekop tanah dan memasukkannya dalam sumur. Keledai tua tersebut pada awalnya ketakutan. Namun satu ide akhirnya datang dan menghampirinya. Setiap ada satu sekop yang mendarat di punggungnya ia akan mengibaskannya dan melangkah.

Ia terus melakukannya walaupun tubuhnya menjadi semakin lelah dan payah. Ia tetap berjuang untuk bertahan hidup. Lama kelamaan tanahnya semakin bertumpuk dan si keledai berhasil memanjat keluar sumur. Ia selamat dan berhasil bertahan hidup.

Pesan moral yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah jangan mudah menyerah. Si keledai berusaha untuk menghadapi kesulitan dengan berpikir positif dan tidak menyerah. Ia pun bisa menang. Apa yang tampak akan mengubur dan membunuhnya ternyata malah menyelamatkan jiwanya. Semua tergantung dari kepercayaan diri dan juga tekad pantang menyerah yang dimiliki oleh keledai tersebut. Don't give up and keep fighting ya Ladies.

Sumber: vemale.com

Ketegaran Seorang Wanita

Ketegaran dan ketabahan terpancar dari langkah kakinya di pasir berdebu nan panas. Pakaiannya kotor oleh pasir dan cipratan darah di gurun itu. Matanya meneteskan butiran air yang hangat dan dibiarkannya hal itu. Langkah kakinya berjalan dengan pelan pelan dan sangat hati hati karena puluhan jasad tak bernyawa kini telah mengelilinginya. Tiba kini sudut matanya menangkap sesosok jasad tergeletak. Jasad itu bertubuh besar dan tubuhnya dipenuhi dengan luka yang tak wajar. Hidungnya terpotong, telinganya hilang dan dadanya terkoyak dengan sayatan lebar dengan jantung sudah hilang dari tangkainya. Innalillahi wainnailaihi ra’jiun. Jenazah yang syahid itu adalah Paman Rasulullah Hamzah bin Abdul Muttalib. Dan wanita yang kini ada disampingnya adalah saudaranya, Shafiyah binti Abdul Muttalib r.a

Shafiyah binti Abdul Muttalib, ibu sahabat Zubair bin Awaam, beliau menikah pertama kali dengan Al Haarits bin Harb, lalu ditinggal mati dan menikah lagi dengan Al ‘Awam dan melahirkan Zubair. Beliau masuk islam dan ikut berhijrah. Beliau wafat tahun 20 H di Madinah dan dimakamkan di Baqi’

Kembali ke medan Uhud….Hamzah r.a telah syahid di medan Uhud akibat tombak seorang budak bernama Wahsyi. Dia di bunuh dengan cara yang licik.

Shafiyah mendengar berita kematian saudaranya ini. Maka dia pun datang ke medan pertempuran mencarinya. Rasul SAW melihat dan mengetahui bahwa bibinya akan menghadapi situasi yang sulit bila melihat Hamzah dalam keadaan itu. Maka beliau berkata kepada puteranya, Zubair bin Awwam:”Datangi ibumu dan suruh agar dia kembali supaya tidak menyaksikan keadaan saudaranya itu.” Kemudian Zubair pergi dan berkata kepadanya dengan suara tenang namun sedih :”Wahai, Ibuku, sesungguhnya Rasulullah SAW menyuruhmu kembali.”

Shafiyah menjawab dengan penuh sabar “Mengapa aku harus kembali? Aku telah mendengar bahwa saudaraku itu telah dibunuh dengan cara yang keji dan hal itu demi Allah. Maka kami ridho atas kejadian itu dan aku akan bersabar dengan baik dan akan mengharap pahala, insyaAllah.” Zubair kembali menghadap Rasulullah SAW tentang kesabaran dan ketabahan yang ditunjukkan Shafiyah, dan dia sampaikan perkataan ibunya itu kepada Nabi SAW. Maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya :”Biarkan dia pergi.”

Shafiyah bersikap tabah dan teguh. Dia memandang Hamzah r.a Singa Allah dengan pandangan perpisahan seraya berkata :”Semoga Allah melimpahkan pahalakepadamu dan mengampuni dosamu. Kita adalah kaum yang terbiasa mengalami pembunuhan dan mati syahid. Tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah. Sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya. Cukuplah Allah sebagai pelindungku dan Dia-lah sebaik-baik Pelindung. Semoga Allah mengampuni dosamu dan dosaku serta membalasmu dengan balasan bagi hamba-hamba-Nya yang mukhlis.”

Perang Uhud adalah ujian dan pembersihan. Dengannya Allah menguji kaum mukminin dan membongkar kedok orang-orang munafik yang menampakkan keimanan dengan lisan namun menyembunyikan kekafiran di hati mereka. Dan hari dimana Allah Ta’ala memuliakan para wali-Nya yang Dia kehendaki gugur sebagai syuhada’

Sumber: cerita-islami.com

Menangkap Makna Dibalik Kisah Si Kabayan

Sebuah cerita lucu tapi sarat hikmah dan penuh muatan pelajaran dari tatar sunda, dongeng si kabayan. sangat menarik dan inspiratif untuk direnungkan.

Konon, pada suatu hari si kabayan sedang berjalan disebuah turunan, dia menangis tersedu-sedu seperti sedang kehilangan sesuatu yang sangat berharga. aneh sekali, padahal semua orang sangat gembira ketika sedang berjalan menemui turunan. teman si kabayan saat itu kebetulan melihatnya sangat terheran-heran. lalu, teman si kabayan itu bertanya : “kenapa kamu kabayan, kelihatan sedih sekali sampai air matamu bercucuran ?”

Lantas si kabayan sambil terisak-isak penuh dengan iba, menjawab : “hey kamu tidak tahu, saya sedih karena setelah sekarang kita enak menuruni bukit sambil santai, sebentar lagi kita akana menemukan tanjakan dan pasti melelahkan serta menguras tenaga, jadi saya sangat sedih sekali.”

Sesaat kemudian, tangisan si kabayan berhenti ketika perjalanannya melintasi tanjakan yang cukup melelahkan. akan tetapi dasar si kabayan, justru di tanjakan dia jadi tertawa-tawa berbahagia.

Tentu saja temannya tadi kembali merasa heran, lantas bertanya kepada si kabayan : “hey, kamu kabayan, aneh sekali, tadi menangis sekrang ketika jalan menanjak malah ketawa-ketawa, bukannya sedih.” dengan lugunya kabayan menjawab : tentu dong saya tertawa dan merasa gembira karena sebentar lagi akan turun dari tanjakan ini.”

Cerita tentang si kabayan di atas memang agak berlebihan dan hanya sekedar perilaku si kabayan yang tukang ngabodor. tapi, dari cerita ini bisa kita jadikan inspirasi untuk menangkap beberapa hikmah kehidupan. si kabayan mengajarkan kepada kita untuk :

Pertama, optimis bahwa sesudah kesulitan akan ada kemudahan. kedua, kesadaran akan perlunya menyikapi dengan bijak paradoks antara kesedihan dan kesenangan. dalam hidup sedih dan bahagia datang silih berganti dan tidak ada yang abadi. kesedihan hari ini, pasti di hari yang akan datang berubah jadi bahagia.

Ketika kita mampu menyelami lebih dalam—berkaca dari kisah kabayan diatas—apa yang terjadi antara pergantian sedih dan bahagia, antara suka dan duka, serta ketika kita mampu menyikapinya secara proposional : kebahagian, kesenangan, kegembiraan yang kita dapatkan akan menjadikan kita orang yang pandai bersyukur atas nikmat-Nya. sebaliknya, kesedihan, duka, akan menjadikan kita pribadi yang pandai bersabar dan menguatkan ibadah kepada Allah SWT.

Sumber: syamsuri12.blogspot.com

Kamis, 15 Mei 2014

CERPEN: SEPERTI DAUN GUGUR

Ada selembar daun gugur terbang di atas jalanan padat yang dilalui Mira sore ini. Daun kecoklatan itu melayang pelan dihembus angin yang tak terlalu kencang. Mira tersenyum. Semua akan baik-baik saja. 
 
Mira menghela napas perlahan dan menatap selembar daun kering lain yang sedang menari di atas kendaaraan di depannya. Sungguh pemandangan yang selalu disukainya. Daun-daun yang melepaskan diri dari ujung-ujung ranting. Mereka seakan sedang menarikan tarian yang begitu cantik. Tarian kebebasan.

Ya, semua akan baik-baik saja. 

Ada test-pack yang baru saja ia beli di dalam tasnya. Tak lama lagi ia segera akan tiba di rumah dan segala kekhawatirannya akan sirna.

Semua akan baik-baik saja.
----

Ketika Gun tiba, Mira masih terbaring di tempat tidurnya. Entah sudah berapa jam ia di sana, tergolek dengan mata menerawang dalam gelap. Kedua matanya sembab dan basah. Kenapa ini bisa terjadi?

Langkah kaki Gun terdengar mendekat. Lelaki yang dicintainya.


“Yang, aku pulang. Kamu sudah tidur, ya?”

Gun membuka pintu dan menyalakan lampu. Cahaya menerangi kamar itu dan Gun merasakan ada sesuatu yang tidak biasa.

“Sudah malam begini, kenapa jendela masih terbuka?” tanya Gun heran. Dilihatnya Mira masih mengenakan pakaian kerjanya, berbaring di atas tempat tidur dengan mata merah dan rambut yang kusut. “Mir, kamu kenapa?” Gun duduk di sisi tempat tidur dan mengulurkan tangannya ke wajah Mira. “Kamu sakit, Mir?”

Mira mengerjapkan matanya yang terasa perih. Ia menggeleng. Tangannya lemah mengulurkan sebuah strip kecil berwarna putih kepada Gun.

“Apa ini?”
Test-pack, Gun. Aku sudah terlambat dua minggu.”

Gun memandang strip putih itu. Ini adalah pertama kalinya ia melihat secara langsung benda yang dinamakan test-pack itu. Gun tidak mengerti. Ia tidak bisa mencerna apa yang telah terjadi.
“Positif, Gun. Aku hamil,” tangis Mira kembali meledak.
Gun terpana. “Bagaimana bisa, Mir?”
Mira menggeleng-gelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu, Gun.”
----


Sekilas Gun memalingkan wajahnya dari depan kemudi dan memandang Mira yang duduk di sebelahnya. Sudah hampir setengah jam hanya keheningan yang berada di antara mereka berdua. Dilihatnya Mira sedang menatap ke luar kaca jendela di sampingnya. Gun tahu, benak Mira sedang terbang bersama daun-daun kering yang melayang di luar sana. Di ruas jalan itu, pohon mahoni berjajar dan daun-daunnya yang kecoklatan mulai berguguran di awal musim kemarau ini.

“Mir,” Gun memecah kesunyian yang menggelisahkan itu, “Apa yang sedang kamu pikirkan sekarang?”
Tak ada jawaban.
“Mir, please. Katakanlah sesuatu. Jangan diam saja.”
“Gun, seharusnya dulu kamu ijinkan aku pasang spiral atau sekalian mengikat kandunganku,” desis Mira perlahan sambil menahan tangisan kemarahannya.

Gun terdiam sesaat. “Jadi sekarang kamu menyalahkan aku karena menganjurkan kita pakai kondom saja?” Gun mendadak kesal.
“Mir..., Mir.... Kamu dengar sendiri kata dokter Hambali tadi. Tidak ada satu pun alat kontrasepsi yang bisa memberikan jaminan seratus persen. Bagaimana pun, sekecil apa pun probabilitasnya, kemungkinan untuk hamil masih ada.”
Mira tidak menanggapi. Ia membisu dan kembali menatap ke luar jendela.

“Sudahlah, Mir. Ini sudah terjadi. Lagipula ia anak kita berdua. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah menjaganya hingga ia lahir dengan sehat. Lalu kita akan merawat serta membesarkannya, ya kan?”
“Tapi aku tidak ingin punya anak, Gun.”
Gun menghela napas panjang. “Nanti juga kamu pasti bisa menerimanya. Mencintainya. Percayalah, Mir.”
----

Sudah tiga hari berlalu, namun kesunyian yang menggelisahkan masih menggantung di antara mereka berdua. Hari-hari berlangsung seperti biasa, namun tak ada percakapan yang terjadi. Hanya keheningan yang menunggu seperti sebuah bom waktu.

“Mir, kamu masih belum bisa menerimanya?” Gun tak tahan lagi dan bertanya pada Mira yang berbaring memunggungi dirinya.
Hanya terdengar hela napas perlahan sebagai jawaban.

“Mira, aku tidak mengerti dirimu.”
“Kamu tahu aku, Gun. Dari dulu kamu sudah tahu pendirianku, bahkan sejak kita pacaran, jauh sebelum kita menikah. Aku tidak mau punya anak, Gun.”
“Tapi itu kan dulu. Terus terang aku selalu berpikir, cepat atau lambat kamu akan berubah. Apalagi kita sudah tiga tahun menikah.”
“Tidak, Gun. Kamu ternyata tidak mengerti aku. Aku tidak mau punya anak. Tidak dulu, tidak juga sekarang.”

“Ya, kau benar,” keluh Gun pelan, “aku ternyata sama sekali tidak mengerti dirimu.” Gun tercenung sejenak sebelum melanjutkannya dengan tanya, “Mira, perkawinan kita selama ini bahagia, kan?”
Mira mengangguk.

“Kita pun sudah cukup mapan. Kita berdua sama-sama sehat dan mampu untuk punya keturunan. Lalu apa salahnya bila kita punya anak? Kita memang tidak merencanakannya, tapi Tuhan yang memberikannya untuk kita. Kenapa, Mir? Setahuku kamu tidak anti anak-anak. Paling tidak kamu sayang sekali pada keponakan-keponakanmu. Kamu juga bukan dari keluarga yang bermasalah. Orang-tuamu masih hidup rukun dan bahagia. Kamu tidak punya trauma, kan? Kenapa, Mira? Aku benar-benar tidak mengerti.”

“Aku egois. Ya, aku egois! Bilang saja begitu! Aku tidak mau hidupku dikacaukan dengan kewajiban mengurus anak. Hidupku menarik, Gun. Aku punya karir yang bagus. Aku punya banyak mimpi. Aku ingin melihat banyak tempat. Aku tidak mau kehidupanku berubah menjadi keharusan mengurus tetek-bengek dan remeh-temeh seputar anak. Aku tidak mau berubah menjadi pribadi yang membosankan, ibu-ibu yang hidupnya hanya berpusat pada anak dan anak saja, perempuan yang merelakan mimpi-mimpinya kandas demi anaknya. Aku tidak mau seperti itu, Gun. Aku tidak bisa. Perempuan lain mungkin bisa. Tapi aku tidak.”

Gun terdiam lama.

“Lalu, sekarang apa maumu, Mir? Anak di kandunganmu sekarang, anak kita, apa yang akan kamu lakukan dengannya?”
“Aku tidak tahu, Gun. Mungkin...”
“Kamu tidak berpikir untuk menggugurkannya, kan, Mir?”
“Aku tidak tahu, Gun. Aku tidak tahu apa lagi yang bisa kulakukan...”

Gun menggeleng tidak percaya. Ia benar-benar tidak mengerti Mira. Ia tiba-tiba merasa berhadapan dengan seseorang yang teramat asing.

Brak! Gun membanting pintu kamar. Tak lama kemudian, dari dalam kamar, Mira mendengar derung mobil Gun pergi meninggalkan rumah. Meninggalkan dirinya dalam kesenyapan.
----

Mira merasa kepalanya pusing. Bagian bawah perutnya juga terasa amat sakit. Nyeri sekali rasanya. Untuk beberapa saat ia lupa apa yang terjadi. Perlu beberapa menit sebelum ia mulai mengenali keberadaannya. Ruangan putih, seprai putih, bau obat dan antiseptik. Ini rumah sakit. Ingatannya pun berpusar. Test-pack, dua strip. Lalu hari-hari yang dilaluinya dengan rasa marah, bingung, dan penolakan. Pertengkaran demi pertengkaran yang terjadi. Hingga tadi pagi, ketika tiba-tiba perutnya terasa melilit sakit. Ada darah merembes di antara kedua kakinya. Ia ingat sekarang. Ia ingat bahwa ia berteriak memanggil Gun. Mereka ke rumah sakit. Keguguran, kata dokter. Kuretasi.

“Hai, Mir,” Gun tersenyum ketika melihat Mira sudah terbangun.

Mira menatap wajah Gun yang berada di sisinya. Dilihatnya ada setitik bening di sudut mata Gun. Gun menangis? Mira tak pernah melihat Gun menangis sebelumnya.

“Gun...,” suara Mira tercekat. Tangan kanannya hendak mengusap titik air di mata Gun.

“Sudah, kamu istirahat saja. Kamu gak apa-apa, kok, Sayang. Dokter bilang kamu hanya perlu istirahat satu minggu saja. Sakitnya akan cepat hilang. Selebihnya kamu akan baik-baik saja,” kata Gun sambil meraih dan menggenggam tangan Mira.

Mira tersenyum lemah. Teringat ia akan gumpalan darah yang merembes keluar dari tubuhnya. Apakah gumpalan itu telah bernyawa? Mengapa ia gugur? Apakah ia tahu bahwa ia tidak diinginkan lalu memilih untuk pergi? Ah, mungkin ini solusi yang terbaik.
----

Perawat mendorong kursi roda Mira ke ruang tunggu. Ia sudah diperbolehkan pulang.
“Tunggu di sini sebentar. Aku ambil mobil dulu,” kata Gun. Mira mengangguk.

Mengapa ada suara tangis bayi? Kepalanya masih terasa pusing. Ah ya, tentu saja, ini rumah sakit ibu dan anak. Dilihatnya seorang ibu yang duduk tak jauh di sebelahnya. Di pelukannya ada sesosok bayi mungil dengan pipi bulat merah terbungkus selimut merah muda. Bayi perempuan, batinnya. Milikku, perempuan juga kah? Ia menggeleng pelan. Pertanyaan bodoh, Mira.

Dipandangnya lagi bayi berselimut merah muda itu. Matanya terpejam sangat tenang dalam pelukan sang ibu yang sebaliknya seakan tak berkedip memandang bayinya. Kerongkongan Mira mendadak terasa begitu kering.

Tak tahan, Mira memalingkan pandangannya ke depan. Di seberang tempat duduknya, seorang bayi sedang menangis dalam timangan ayahnya. Sang ibu lalu mengambil alih, memeluknya, membujuknya, dan segera menyusuinya. Di sudut lain, seorang anak sedang belajar berjalan dibantu sang ayah. Dari sisi lain tempat duduk Mira, terdengar seorang anak sedang berceloteh cadel. Mira memejamkan mata. Kepalanya makin terasa berat. Luka di dalam tubuhnya kembali berdenyut sakit.

Tak lama kemudian Gun kembali. Perawat yang menemani Mira, kembali membantu mendorong kursi rodanya.
“Kamu baik-baik saja, Yang?” tanya Gun melihat wajah Mira yang begitu pucat. Mira mengangguk.
“Sakit sekali?”
“Sedikit.” Gun memapahnya, membantunya berdiri dan masuk ke dalam mobil.

Di antara derum mesin mobil yang mulai berjalan, suara tangis dan celoteh bayi di ruang tunggu tadi masih menyisakan gema di telinga Mira. Gaungnya tak hilang bahkan entah mengapa terasa semakin keras. Tubuh Mira mulai berkeringat dingin. Pandangannya berputar-putar. Perlahan dirasakannya ada rasa nyeri lain merambati dirinya. Mira menggigit bibirnya. Namun sakit itu tak juga hilang. Bukan, ini bukan dari bagian bawah tubuhnya. Rasa perih ini perlahan namun makin terasa. Seperti menusuk, mengiris, menghujam. Tepat di dadanya. Kenapa? Kenapa rasanya begitu sakit? Mira memejamkan matanya. Terasa seperti ada sesuatu sudah menggerogoti dadanya. Sebuah sendok tajam yang membersihkan rahimnya, ternyata juga telah mengorek dan melubangi hatinya.

Mira menatap ke luar jendela. Angin bertiup cukup kencang, melepaskan dedaunan kering dari ujung-ujung ranting dan menerbangkannya. Butiran bening mulai mengembang di sudut-sudut mata Mira. Pandangannya mengabur oleh air mata. Samar ditatapnya daun-daun yang melayang jatuh ke tanah itu. Mereka luruh. Gugur. Seperti anak yang sempat dikandungnya.

Sumber: neenoy.blogspot.com

Senin, 12 Mei 2014

APAKAH BISA JIN MENIKAHI MANUSIA?

Dalam tradisi Raja-Raja di Pulau Jawa banyak digambarkan kisah perkawinan Raja Jawa dengan Raja Jin penguasa Laut Selatan yaitu Nyai Roro Kidul. Oleh karena itulah untuk itu dibangun ruangan khusus tempat pertemuan manusia dan jin memadu kasih dan persekutuan. Sebagian orang mengatakan hal ini adalah mitos yang disengaja untuk menciptakan kesakralan dan kedigdayaan sebagai legitimasi raja di mata rakyat yang memang percaya dengan kekuatan ghaib. Ada juga yang mengatakan perkawinan ini benar-benar terjadi karena terpikat dengan sosok wujud jin yang ditampakkan dalam bentuk wanita cantik. Ada juga yang mengatakan bahwa hal ini sebagai bentuk syarat agar sang raja memiliki kesaktian tertentu.

Demikian pula terdapat banyak kasus dimana wanita dari kalangan manusia dikawini oleh Jin yang jatuh cinta kepada manusia itu. Caranya bermacam-macam, terkadang jika manusianya lemah maka jin itu kuat dan berani menjelma menyamar dalam wujud sebagai suaminya dan meminta berhubungan suami isteri dengan wanita itu. Jika tidak cukup mampu untuk berbuat demikian, terkadang jin mengawini manusia dengan cara memperkosa dalam mimpi atau si manusia sering mengalami “mimpi basah” tanpa sanggup menolaknya. Memang seringkali wanita yang mengalami gangguan seperti ini. Seringkali dalam kasus seperti ini,  jin itu bersemayam di dalam rahim atau organ vital wanita. Ada juga beberapa kasus, hal ini sengaja dilakukan khususnya bagi profesi  (maaf) pelacur dimana dengan cara ini jin akan menghasilkan efek yang diinginkan untuk melariskan profesinya tersebut. Namun ada juga kasus diamana awalnya jin jahat dikirim oleh dukun atas permintaan orang tertentu yang dengki untuk menyakiti atau balas dendam  terhadap wanita itu.

Dalam beberapa kasus ketika diruqyah dan ditanya, maka jin yang merasuki dan melakukan hal ini mengaku jatuh cinta dan secara sepihak mengklaim telah menikahi wanita itu. Alasan yang paling umum dikemukakan oleh jin adalah kasihan karena wanita itu sering bersedih atau kesepian ditinggal suaminya. Hal-hal semacam ini memang terjadi di sekitar kita dan hanya orang yang kurang wawasan atau belum menyaksikan sendiri yang menolak fakta terjadinya hal-hal semacam ini. Oleh karena itu disarankan agar wanita tidak sering melamun ketika sendirian, dan harus mengisi saat-saat sendiriaan itu dengan membaca / melantunkan ayat Al-Qur’an atau berdzikir.

Masalah ini pernah dibahas oleh Imam Syibli Hanafi (769 h) dalam bukunya “Aakamul Marjan” dan Dumairi dalam kitabnya “Hayatul Hayawan al-Kubra”. Pembahasan meliputi permasalahan mungkinkah manusia menikah dengan jin? dan bolehkah bila itu terjadi. Kemungkinannya, Kebanyakan ulama mengatakan mungkin dengan dalil firman Allah kepada iblis “berserikatlah dengan mereka (manusia) dalam harta dan anak-anak mereka” (Q.S. Al-Isra’ : 64).

Hadits Rasulullah memperkuat ini “Barang siapa mengumpuli isterinya dengan tanpa membaca basmalah, maka syaithan akan ikut andil bersamanya” (H.R. Ibnu Jarir dalam Tahdzibul Atsar).

Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Abu Al Wazir berkata, telah menceritakan kepada kami Dawud bin ‘Abdurrahman Al ‘Aththar dari Ibnu Juraij dari Bapaknya dari Ummu Humaid dari ‘Aisyah r.ah ia berkata, “Rasulullah s.a.w.berkata kepadaku: “Apakah di antara kalian ada Al Mugharribun -atau kalimat yang semisal-?” para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dengan Al Mugharribun? ‘ beliau menjawab: “Orang-orang yang jin berserikat pada diri mereka (anak hasil perkawinan antara manusia dan jin).” (H.R. Abu Daud No. 4443) Nashiruddin Al-Albani mengatakan hadits ini sanadnya dla’if

Pendapat yang mengatakan tidak mungkin beralasan karena manusia diciptakan dari tanah, sedangkan jin dari api, kedua unsur ini tidak akan bisa berkumpul. Namun ini ditentang bahwa itu pada mulanya, tapi sekarang unsur tersebut sudah tidak ada lagi pada manusia dan jin. Alasan kedua, tidak mungkin ada hubungan sex antar kedua mahluk ini, karena bagaimana bisa terjadi sperma manusia mengalami proses pembuahan dalam rahim jin atau sebaliknya. Ini juga ditentang bahwa pernikahan sepasang manusia yang sama sekali tidak mungkin berhubungan seksual juga diperbolehkan.

Hukumnya menurut syariat Islam: Para ulama berbeda pendapat. Pertama mengatakan tidak boleh dikatakan oleh ulama Hanbali, seperti termaktub dalam fatawa Sirajiyah. Dalilnya firman Allah “Dan Allah telah menjadikan untuk kalian dari jenismu sendiri isteri-isteri bagi kamu” (Q.S. An-Nahl : 72). Dan ayat “Dan di antara tanda-tanda kebesarannya, Allah menciptakan untuk kamu sekalian dari jenismu isteri-isteri agar kalian bisa tenteram dan dijadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang” (ar-Rum:21).

Ayat-ayat ini jelas bahwa dalam pernikahan dengan jin tidak menyimpan tujuan di atas dan perbedaan alam menghalangi terwujudnya hubungan pernikahan yang sempurna. Pendapat kedua dari Hasan Basri dan Qatadah mengatakan boleh. Ayat tersebut menurutnya, tidak menyatakan jelas keharaman nikah antara manusia dan jin, toh agama diturunkan untuk kedua mahluk tersebut. Namun pendapat yang mengatakan boleh tetap mengatakan bahwa pernikahan antara manusia dan jin hukumnya makruh, karena permasalahan yang mungkin timbul akibat pernikahan ini sulit menyelesaikannya secara hukum. Misalnya terjadi gugat cerai atau masalah nafkah, sulit diselesaikan secara hukum. Imam Malik pernah ditanyai : Seorang lelaki dari bangsa jin ingin menikahi perempuan muslimah? Beliau bilang “Saya melihat ini boleh-boleh saja secara agama, tapi saya sangat tidak suka melihat wanita hamil, kemudian ketika ditanyai siapa suamimu, lalu ia bilang “jin”. Lama-lama para pelaku hamil di luar nikah pun akan menggnkaan alibi / alasan hal yang sama, hingga banyak kerusakan dalam Islam. Madzhab Maliki mengatakan hal ini makruh hukumnya lelaki manusia menikah dengan jin perempuan atau sebaliknya.

Untuk mengeluarkan jin yang meng-klaim secara sepihak telah menikahi seorang wanita biasanya tidak mudah. Apalagi jika jin itu merasa jatuh cinta pada wanita itu. Sehingga dalam beberapa kasus kita jumpai jin yang jatuh cinta ini enggan keluar dan siap mati demi cintanya. Maka jika demikian kasusnya, tidak ada cara lain kecuali harus membakar jin itu dengan ayat-ayat ruqyah dan beresiko membunuh jin itu jika ia tetap membangkang tidak mau keluar dari tubuh wanita itu (memang kebanyakan yang mengalami hal ini adalah wanita, yaitu jin laki-laki mencintai seorang wanita dan jarang jin wanita mengklaim menikahi manusia pria).

Demikian pula jika kasusnya adalah pada mulanya ia dikirim oleh dukun atau tukang sihir, dimana jin itu akhirnya malah jatuh cinta. Maka jin itu tidak mau keluar dari tubuh manusia karena ia ketakutan akan dibunuh oleh dukun / tukang sihir yang mengutusnya. Adakalanya ia bersedia keluar, namun ia terikat dan sengaja diikat dengan ikatan sihir sehingga tidak mampu keluar. Maka terlebih dahulu harus dihancurkan / membatalkan buhul-buhul ikatan sihirnya.

Sumber: misterighaib.wordpress.com


*AMBILLAH*

~Ambillah waktu untuk BERFIKIR,karena itu adalah sumber KEKUATAN.

~Ambillah waktu untuk BERDOA,karena itu adalah sumber KETENANGAN.

~Ambillah waktu untuk BELAJAR,karena itu adalah sumber KEBIJAKSANAAN.

~Ambillah waktu untuk BERSAHABAT,karena itu adalah jalan menuju KEBAHAGIAAN.

~Ambillah waktu untuk TERTAWA,karena itu adalah MUZIK yang MENGGETARKAN HATI.

~Ambillah waktu untuk MEMBERI,karena itu membuatkan hidup terasa BERERTI.

~Ambillah waktu untuk BEKERJA,karena itu adalah nilai KEBERHASILAN.

~Ambillah waktu untuk BERAMAL,karena itu adalah KUNCI MENUJU SYURGA.


Hargailah waktu lapangmu bagai hari ini yang terakhir buatmu~


Nasihat Kubur
Nasihat Kubur:

1). Aku adalah tempat yang paling gelap di antara yang gelap, maka terangilah aku dengan TAHAJUD

2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan ber SILATURAHMI.

3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca AL-QUR'AN.

4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SHODAQOH,

5). Aku yg menjepitmu hingga hancur bilamana tidak Shalat, bebaskan jepitan itu dengan SHALAT

6). Aku adalah tempat untuk merendammu dengan cairan yang sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dengan PUASA..

7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimat "LAILAHAILALLAH"...


Sumber: ceritapenyejukhati.blogspot.com

KISAH ALLAH TA'ALA MENCIPTAKAN MALAIKAT JIBRIL

Telah bersabda Rasulullah S.A.W bahwa, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan malaikat Jibril dengan bentuk yang sangat elok. Jibril mempunyai 124,000 sayap dan di antara sayap-sayap itu terdapat dua sayap yang berwarna hijau seperti sayap burung merak, sayap itu antara timur dan barat. Jika Jibril menebarkan hanya satu daripada beberapa sayap yang dimilikinya, maka ia sudah cukup untuk menutup dunia ini”.

Setelah memandang dirinya yang tampak begitu indah dan sempurna, maka malaikat Jibril pun berkata kepada Allah, “Wahai Rabbku, apakah Engkau menciptakan makhluk lain yang lebih baik daripada aku?” Kemudian Allah pun menjawab pertanyaan malaikat Jibriil, “Tidak”. Mendengar jawapan Allah, maka malaikat Jibril pun berdiri dan melakukan solat dua rakaat untuk bersyukur kepada Allah. Pada setiap rakaat solat yang dikerjakan oleh malaikat Jibrail, dia menghabiskan masa selama 20,000 tahun lamanya.

Setelah malaikat Jibrail selesai melaksanakan solatnya, kemudian Allah pun berfirman kepadanya, “Wahai Jibril, kamu telah menyembah Aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh dan tidak ada seorang pun yang menyembahKu seperti ibadah yang kamu lakukan, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia, yang paling Aku cintai bernama Muhammad. Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa.

Seandainya mereka mengerjakan solat dua rakaat walau hanya sebentar dan dalam keadaan lupa serta serba kurang, dengan pikiran yang melayang-layang dan dosa mereka pun besar, maka demi kemuliaanKu dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu lebih Aku sukai daripada solatmu. Hal tersebut karena mereka telah mengerjakan solat itu atas perintahKu sedangkan solat kamu bukan atas perintahKu”.

Setelah mendengar hal tersebut, Jibril pun kembali bertanya kepada Allah, “Ya Rabbku, apakah yang Engkau berikan kepada mereka sebagai ganjaran atas ibadah mereka kepadaMu?” Maka Allah berfirman yang artinya, “Ya Jibril, akan Aku berikan syurga Ma’waa sebagai tempat tinggal mereka”. Malaikat Jibril kemudian meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma’waa tersebut.

Setelah Allah memberikan izin kepadanya, maka malaikat Jibril pun mengembangkan sayapnya dan terbang menuju syurga Ma’waa. Satu ayunan sayap malaikat Jibril adalah sama dengan jarak perjalanan selama 3000 tahun. Maka terbanglah malaikat Jibril selama beberapa lama perjalanan. Malaikat Jibril akhirnya kepenatan dan turun untuk singgah dan berteduh di bawah sebuah pohon. Di sana ia bersujud kepada Allah lalu berkata, “Ya Rabbku, apakah aku telah menempuh setengah atau sepertiga atau seperempat dari perjalanan menuju ke syurga Ma’waa?”

Maka Allah pun berfirman, “Wahai Jibril, meskipun kamu mampu terbang selama 3000 tahun dan meskipun Aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, niscaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa puluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang mereka kerjakan”.

Sabda Rasulullah, “Sebelah kanan sayap Jibrail terdapat gambar syurga berserta dengan segala isinya termasuk bidadari-bidadari, istana, pelayan dan sebagainya manakala sayapnya yang sebelah kiri terdapat gambar neraka dan segala isinya yang terdiri daripada beberapa macam ular yang cukup bisa, kala jengking dan neraka yang bertingkat-tingkat serta penjaganya yang terdiri daripada malaikat yang garang dan ganas yakni malaikat Zabaniyah“.

Kata Rasulullah lagi, “Apabila telah sampai ajal seseorang itu, maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang kecil pada badan manusia kemudian mereka akan menarik rohnya dari kedua telapak kaki hingga lutut dan mereka pun keluar. Setelah itu datang lagi sekumpulan malaikat masuk menarik roh dari lutut ke perut. Begitulah seterusnya dari perut ke dada dan dada ke kerongkongnya. Itu saat sakaratul maut seseorang”.

“ Jika yang sedang sakaratul maut itu orang beriman, maka malaikat Jibril akan menebarkan sayapnya yang sebelah kanan sehingga orang itu dapat melihat kedudukannya di syurga sehingga terlupa orang-orang di sekelilingnya. Jika orang itu munafik, maka Jibril akan menebarkan sayap sebelah kiri untuk menunjukkan tempatnya di neraka sehingga ia menjadi sangat takut serta lupa kepada keluarganya”, kata Rasulullah SAW

Kita sebagai umat Islam hendaklah mengakui kebenaran ini dan ia adalah sama seperti kita beriman kepada perkara ghaib. Tidaklah mustahil bagi Allah untuk menciptakan segala sesuatu karena Dia maha pencipta. Cukuplah sekadar kita melihat langit yang tidak bertiang, bukankah ia perkara mustahil bagi manusia untuk membuatnya ?


Subhanallah …
Begitu cintanya ALLAH kepada hamba-hamba Nya ,
Lalu nikmat ALLAH manalagikah yang hendak kita dustakan …

Ampunilah kami ya Rabb , seluruh amal dan ibadah kami yang penuh lalai ini tidak akan mampu menandingi seluruh nikmat dan kecintaanMu kepada kami …

Wallahu a'lam bishawab


Sumber: sukalemper.blogspot.com

Kisah Tukang Cukur yang Mempertanyakan Adanya Tuhan

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.

“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .

“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.

“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata :
“Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini TIDAK ADA TUKANG CUKUR..!”

Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : “Kamu kok bisa bilang begitu?”.
“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu TIDAK ADA! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
“Apa yang kamu lihat itu adalah SALAH MEREKA SENDIRI, mengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?”, jawab si tukang cukur membela diri.

“COCOK, SAYA SETUJU..!” kata si konsumen.
“Itulah point utamanya!.. Sama dengan TUHAN.

“Maksud kamu bagaimana?”, tanya si tukang cukur tidak mengerti.

Sebenarnya TUHAN ITU ADA ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini.?
Mengapa orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU mencari-NYA..?
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong!!!! Dalam hati dia berkata : “Benar juga apa kata dia..mengapa aku tidak mau datang kepada TUHANKU, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”
Jika Anda berpikir bahwa TUHAN ITU ADA, sampaikan cerita ini kepada orang lain. Semoga kita selalu mendapat kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Amien..
Sumber: isdaryanto.com

Misteri Manusia Awan Chachapoyas

Peradaban Masyarakat awan di kota kuno Chachapoyas yaitu negeri orang-orang awan yang hilang ratusan tahun lalu berhasil ditemukan. Sebutan "masyarakat awan" mungkin karena mengacu pada pegunungan andes yang selalu berselimut awan. Kehidupan dan kebudayaan kota kuno yang eksis sejak abad ke-9 ini, sampai sekarang masih misteri dan sulit diungkap karena mereka tidak banyak meninggalkan "catatan". Meski hilang tanpa jejak selama ratusan tahun, namun jejak peradaban kota Chachapoyas yang kini masuk wilayah utara Peru, masih bisa ditemukan.

Deretan patung-patung menghadap ke matahari terbit yang terkenal dengan sebutan "prajurit awan" tetap berdiri tegak hingga kini. Patung-patung itu melambangkan keperkasaan masyarakat mereka di masa lalu.

Situs Karija ini dibangun hampir 1 milenium. Sebenarnya itu merupakan kuburan, setiap patung melambangkan tokoh yang di makamkan di sana. Mungkin bisa dibilang mirip dengan situs-situs makam di Tanah Toraja, Sulawesi. Patung-patung itu terbuat dari clay dan plant matt di mana di dalamnya berisi mumi para tokoh Chachapoya. Yang uniknya posisi patung berisi mumi itu sangat sulit dijangkau. Entah bagaimana masyarakat pada jaman itu membawa dan menempatkannya di sana. Sebab, telah diteliti, tidak ada jalan yang bisa diakses menuju tempat itu.

Kisah bangaimana kehidupan di Chachapoyas nyaris menjadi misteri karena tempatnya sangat terisolir. Kota kuno Chachapoyas yang hilang ini, ditemukan tahun 2008 di hutan lebat Amazon, yang sangat terisolir, oleh tim ekspedisi arkeologi. Jaraknya sekitar 500 km sebelah timur laut Lima.

Tim arkeologi menemukan benteng-benteng dari batu serta bangunan-bangunan yang berada di tepi jurang, sisa-sisa tembok yang memuat lukisan-lukisan yang di pahat di bebatuan. Mungkin ini dibangun mereka untuk melindungi dari musuh. Sayangnya, tidak banyak yang tahu tentang keberadaan kota kuno ini. Hanya sedikit catatan tentang hal itu, termasuk tentang kebudayaan mereka yang berkembang di abad ke-9. Kenyataannya, kota kuno itu berada di puncak ketinggian. Diduga, kota di ketinggian itu sengaja dikembangkan untuk pertahanan terhadap musuh.

Akan tetapi nasib mereka menjadi tak menentu ketika kekaisaran Inca semakin berkembang dan berhasil menaklukkan mereka 500 tahun lalu. Meskipun bangsa Chachapoyas sempat memberi perlawanan keras, namun kekuatan Inca tak tertandingi. Keberuntungan datang ketika Spanyol datang pada 1535. Sisa-sisa suku Chachapoyas berpihak pada Spanyol untuk berperang melawan suku Inca. Namun kemudian datang penyakit orang Eropa, yakni cacar, yang melenyapkan populasi mereka.

Penulis sejarah Cieza Pedro de León menulis, sosok orang-orang Chachapoyas berkulit putih dan tampan, kaum wanitanya cantik-cantik, itulah sebabnya banyak orang Inca ingin menjadikan mereka istri. Makam tokoh orang-orang awan ini di chullas, di sisi tebing yang dicat dengan atap runcing, khususnya yang ditemukan di Revash. Namun yang paling mengesankan dari peninggalan konstruksi Chachapoyas adalah Kuelap, benteng monumental yang berada 9.500 meter di atas permukaan laut. Bangunan itu bagian luarnya dilindungi oleh batu-batu besar.

Di Kuelap ada sekitar empat ratus gedung yang mungkin ditempati oleh sekitar 3.500 jiwa. Bandingkan dengan bangunan milik bangsa Inca, Manchu Picchu yang terkenal. Kompleks ini (Kuelap) menunjukkan bahwa bangsa Chachapoyas pada 1000 tahun lalu telah mampu membuat suatu yang luar biasa. Siapa yang tahu, apalagi yang akan ditemukan di pedalaman andes amazon? Semua memang masih misteri, seperti misteriusnya Chachapoyas. Minimnya catatan tentang suku ini memunculkan pesimis apakah bisa menguak kisah "orang-orang awan" ini.

Sumber: anehdidunia.com