Rabu, 28 Oktober 2015

Uang Pembawa Berkah

Di pagi yang cerah, Rasulullah keluar rumah dengan senyumnya yang ramah dan menebarkan berkah.
Beliau bermaksud jalan-jalan berkeliling pasar.
Ditangannya membawa uang sebanyak delapan dirham.
Beberapa orang yang dilaluinya menyapa Rasulullah. “Ya Rasulullah, akan pergi kemanakah Tuan sepagi ini?”

“Aku hanya ingin berjalan-jalan menghirup udara pagi,” jawab Rasulullah seraya tersenyum.

Diperjalanan, beliau bertemu dengan seorang perempuan yang sedang menangis dipinggir jalan.

“Mengapa kau menangis?” tanya Rasulullah. Sambil tesedu-sedu, ia menceritakan apa yang menimpanya.

“Aku disuruh keluargaku ke pasar untuk membeli beberapa keperluan. Aku diberi uang dua dirham. Tapi …, sekarang uang itu hilang entah kemana…,” kata perempuan itu. Tangisnya mesih belum terhenti.

“Aku tidak bisa mendapatkan kembali uang itu. Aku hanyalah seorang hamba sahaya…,” katanya diantara isak tangis.
Rasulullah merasa iba melihatnya.
Lalu memberikan uangnya sebanyak dua dirham. “ Terimalah uang ini. Aku mengganti uang dua dirhammu yang hilang itu,” kata Rasul. Betapa gembira hati perempuan itu.

“Terimakasih ya Rasulullah! Dengan uang ini, aku bisa belanja keperluan,” sahutnya seraya menyusut air matanya.
Rasulullah tersenyum. Beliaupun meninggalkan perempuan itu dan meneruskan perjalanannya.

Di pasar, orang-orang sibuk menawarkan barang dagangannya.
Rasulullah mendatangi barang-barang yang mereka tawarkan dengan wajah berseri.
Lalu, sepasang matanya tertumpu pada baju gamis berwarna putih yang ditawarkan seorang pedagang.
Rupanya hati Rasulullah tertarik dengan gamis itu dan bermaksud membelinya. Setelah keduanya sepakat dengan baju gamis itu, Rasulullahpun mengeluarkan uang dari sakunya sebanyak empat dirham. Rasulullah langsung memakai baju gamis itu.
Beberapa saat kemudian, Rasulullah berjalan kembali mengelilingi pasar melihat-lihat barang lainnya.
Dari kejauhan, terdengar seorang laki-laki tua berteriak-teriak sambil berjalan terseok-seok. Pakaiannya kumal dan compang-camping sampai auratnya hampir kelihatan.

“Wahai, Pengunjung Pasar…! Aku mohon belas kasihanmu. Aku sudah tak mampu lagi mengganti pakaianku yang robek-robek ini. Pakaianku ini sudah tidak mempu lagi menahan rasa dingin….” kata orang tua itu meratap.
Pengunjung pasar maupun pedagang tak ada yang mau menghiraukannya. Hanya menoleh sebentar, lalu menyibukkan diri dengan urusannya masing-masing.

“Kasihanilah aku…, si Miskin ini ingin menutupi auratnya… Barang siapa yang memberiku pakaian niscaya Allah akan melebihkannya dengan memberi pakaian dari surga,” suaranya memelas.
Tapi, tak seorang pun di pasar itu yang menaruh iba padanya. Rasulullah yang mendengar ratapan laki-laki itu segera mendekat ke arahnya.

“Hai Orang Tua! Aku akan memberimu pakaian untuk menutup auratmu,” kata Rasulullah.
Tanpa pikir panjang lagi, Rasulullah melepaskan gamis yang baru dibelinya.

“Ambillah! Pakailah segera baju ini,” kata Rasulullah lagi. Orang tua miskin itu lalu memakai gamis pemberian Rasulullah.

“Ya Rasulullah! Sungguh engkau telah bermurah hati padaku. Allah pasti melimpahkan rahmat-Nya…,” sahut orang tua itu sambil berlalu meninggalkan Rasulullah.

Sesaat kemudian, Rasulullah masuk kembali ke dalam pasar mencari pedagang gamis tadi. Rasulullah membeli baju gamis yang lainnya seharga dua dirham. Si pedagang sangat heran karenanya.

“Ya Rasulullah, engkau sudah membeli baju gamis seharga empat dirham, kenapa sekarang membeli lagi gamis lainnya seharga dua dirham?” tanya pedagang sambil menatap Rasulullah.

Rasulullah tersenyum tenang.

“Memang betul, tadi aku sudah membeli gamis darimu. Tapi, dijalan ada orang tua yang lebih membutuhkan baju itu,” tutur Rasulullah.

Hari sudah malam ketika Rasulullah pulang ke rumahnya.
Tiba-tiba, di tengah jalan Rasulullah melihat kembali perempuan yang tadi siang ditolongnya. Perempuan itu menangis di bawah sebuah pohon.
Matanya tampak merah dan bengkak karena terlalu banyak menangis. Rasulullah menyapa perempuan itu.

“Bukankah kau ini perempuan yang tadi kehilangan uang dua dirham?” tanya Rasulullah.

“Benar, ya Rasulullah,” jawabnya sambil terisak.

“Mengapa kau masih disini? Bukankah keluargamu sedang menunggu dirumah? Apalagi yang kau tangisi?” tanya Rasulullah kemudian.

“Sebenarnya, aku sudah terlalu lama pergi ke pasar. Aku takut sekali jika pulang nanti, mereka akan menyiksaku,” kata perempuan itu penuh khawatir.

“Baiklah….kalau kau takut dimarahi, aku akan menghubungi keluargamu,” sahut Rasulullah. Perempuan itu kini merasa tenang hatinya. Rasulullah mengantar perempuan itu sampai ke rumahnya.

“Assalamu’alaikum…,” salam Rasulullah di depan pintu rumah. Salamnya didengarkan oleh penghuni rumah, tapi mereka tidak menjawabnya.
Kemudian, Rasulullah mengulangi ucapan salamnya.

“Assalamu’alaikum…,” ucap Rasulullah. Penghuni rumah tetap tidak menjawab salam Rasulullah. Maka, Rasulullah pun mengucapkan salamnya yang ketiga kali dengan suara agak keras.

“Assalamu’alaikum….,” salam Rasulullah lagi. Mendengar salam Rasul yang agak keras, orang-orang di dalam rumah pun serentak menjawabnya.

“Wassalamu’alaika ya Rasulullah warahmatuhu wabarakatuhu…rupanya engkau, ya Rasulullah,” jawab mereka. Rasulullah dipersilakan masuk dengan penuh hormat.

“Apakah kalian tidak mendengar bahwa aku sudah mengucapkan salam sebanyak tiga kali…?” tanya Rasulullah.

“Benar ya Rasulullah, kami mendengarnya…,” jawab mereka.

“Tapi, kami ingin Tuan memperbanyak salam kepada kami dan anak cucu kami, agar kami semua mendapat berkah dari salammu itu,” lanjutnya.

Lalu, Rasulullah mengutarakan kedatangannya ke rumah itu. Para penghuni rumah sangat bahagia mendapat kunjungan Rasulullah yang amat mulia itu.

“Budakmu ini sudah terlambat pulang. Ia takut apabila kembali, kalian akan menyiksanya,” kata Rasulullah.
Sementara perempuan itu hanya menunduk penuh takut di belakang Rasulullah.
Para penghuni rumah malah tersenyum. Tidak tampak kemarahan dan kekecewaan sedikitpun di wajah mereka. Semua menyambut budak perempuan itu dengan baik.

“Kami sudah memaafkan dia,” katanya. Membuat budak perempuan itu terkesima saking gembiranya.

“Sungguh ya Rasulullah, kami sudah memberimu siksaannya dengan tidak menjawab ucapan salammu yang pertama dan kedua. Kami juga telah memerdekakannya karena ia telah berjalan bersamamu. Sekarang, ia bebas dan merdeka karena Allah semata.”
Bukan main bahagianya budak perempuan itu. Majikannya sudah memerdekakan dirinya berkat Rasulullah yang mulia.

“Alhamdulillah! Sungguh aku telah beruntung dapat berjalan denganmu, ya Rasulullah…,” kata budak perempuan itu.

Sesudah menyelesaikan urusannya, Rasulullah pun berpamitan pada pemilik rumah. Sebelumnya, Rasulullah mengatakan sesuatu di hadapan penghuni rumah.

“Saya belum pernah melihat uang delapan dirham yang lebih berkahnya, kecuali kali ini. Uang itu telah membawa rasa aman kepada yang ketakutan, terpenuhinya orang yang telanjang dengan sebuah pakaian, dan terbebas merdekanya seorang hamba sahaya,” ungkap Rasul penuh syukur kepada Allah.

~ ahmadbinhanbal.wordpress.com ~

Teladan Siti Khadijah Menjadi Inspirasi Wanita Modern

Selain kisah cinta Romeo dan Juliet, bagi umat Islam, kisah cinta yang tidak kalah indah adalah kisah cinta Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah.
Bukan hal yang mudah menjadi pasangan seorang rasul, maka kehadiran Siti Khadijah di tengah perjuangan Nabi Muhammad SAW tentulah spesial.

Dibandingkan kepada istri yang lain, rasa cinta Nabi Muhammad SAW terhadap Siti Khadijah sangat besar.
Saat menikahi Siti Khadijah, Nabi Muhammad tidak melakukan poligami.
Bahkan setelah meninggal, Nabi Muhammad masih sering membicarakan mendiang istrinya.
Sebuah rasa cinta yang teramat besar.

Sebagai wanita, kita bisa belajar banyak dari sosok teladan seorang Siti Khadijah. Inilah beberapa di antaranya:

Menjadi Seorang Janda Terhormat

Di masa kehidupan seorang Siti Khadijah, wanita adalah kaum yang dikucilkan dan tidak ada harganya, apalagi seorang janda.
Siti Khadijah pernah diceraikan suaminya, tetapi beliau justru memiliki takdir sebagai pendamping seorang Rasulullah.
Inilah bukti bahwa tidak selamanya seorang janda itu hina dan boleh dipandang sebelah mata (seperti cap yang diberikan masyarakat hingga saat ini).
Jika sang wanita bisa menghormati diri dan perilakunya, maka status apapun yang disandang, dia pantas menjadi wanita mulia yang suatu saat akan memuliakan seorang pria dan keluarganya.

Mandiri Sebagai Saudagar

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Siti Khadijah adalah seorang wirausaha atau saudagar sukses dan kaya raya.
Tidak banyak wanita yang mandiri di masa itu, apalagi menjadi seorang saudagar sukses.
Inilah bukti bahwa wanita bukan makhluk yang lemah atau bodoh.
Wanita bisa menghargai dirinya sendiri dengan menjemput rezekinya dengan mandiri.
Dengan menjadi saudagar atau wirausaha, maka terbukalah kesempatan dan rezeki yang lebih besar untuk orang lain.

Tidak Menilai Pria Dari Kekayaannya

Sebagai wanita cantik dan kaya, banyak pria kaya yang ingin melamar Siti Khadijah.
Beberapa pelamar itu adalah orang-orang yang berasal dari keluarga kaya dan bersedia membayar berapapun mas kawin yang diinginkan Siti Khadijah.
Tetapi wanita mulia tersebut menolak lamaran yang datang secara halus.
Harta bukanlah satu-satunya penilaian dalam memilih pasangan hidup.

Melamar Terlebih Dahulu

Jika Anda sering membaca kisah cinta Siti Khadijah dan Nabi Muhammad SAW, Anda pasti tahu bahwa Siti Khadijah yang terlebih dahulu menyatakan keinginannya untuk menikah dengan Rasulullah. Melalui sahabatnya, Siti Khadijah menyampaikan keinginan itu.
Hal ini menjadi sebuah jalan bagi wanita untuk tidak malu atau takut mengutarakan keinginan hatinya menikah dengan seorang pria baik, soleh dan berakhlak mulia.
Menikah adalah tujuan yang mulia, jadi tidak perlu malu untuk sebuah tujuan mulia yang suci. Kalaupun lamaran itu tidak diterima, janganlah malu, karena Allah SWT pasti punya jawaban terbaik untuk menjawab jodoh seorang wanita.

Istri Yang Taat Pada Suami

Dibandingkan dengan pria kaya raya yang melamar Siti Khadijah, kekayaan Rasulullah saat menikahi Siti Khadijah tidaklah besar.
Tetapi Siti Khadijah memilih pria dengan akhlak mulia.
Beliau tahu bahwa tugas seorang istri adalah mendampingi suami.
Siti Khadijah juga taat dan tidak membawa nama besar keluarganya atau kekayaan yang dimiliki untuk mengurangi rasa hormatnya pada Rasulullah.
Pilihlah pria yang taat dan memiliki akhlak mulia, juga pria yang rajin dan pantang menyerah menjemput rezeki halal.

Itulah beberapa teladan Siti Khadijah yang bisa menjadi inspirasi wanita modern. Tulisan ini spesial kami hadirkan untuk sahabat Muslimah yang sebentar lagi akan menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga bisa menjadi inspirasi yang akan memuliakan Anda.

~ vemale.com ~



Selasa, 28 Oktober 2014

Kisah Mistis Penghulu Jenazah Memakamkan Jin Mati

Berikut ini adalah kisah nyata yang terjadi di kecamatan Garum, Blitar, seorang penghulu mayat atau biasa disebut "modin" yang ikut memakamkan makhluk halus yang meninggal dunia. Cerita mistis ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama yang diposting di koran Jawa Pos terbitan beberapa tahun yang lalu, namun kini saya muat ulang lagi di blog ini dalam bentuk cerita.

Silakan simak baik-baik ceritanya ya, agar anda lebih berhati-hati jika menghadapi tamu di rumah anda pada malam hari. Karena tamu pada malam hari bisa saja berasal dari makhluk manusia, malaikat, jin, maupun syetan dkk. Hiiii ngeriii..!!

"Nama saya maksun, umur saya 55 tahun. Saya sudah lebih dari 30 tahun menjabat sebagai modin di desa saya. Setiap ada orang meninggal dunia saya yang menjadi penghulu jenazah atau yang mengkoordinir prosesi pemakaman mulai dari rumah hingga selesai di pemakaman. Kemudian malamnya saya menjadi imam tahlil di rumah duka selama 7 hari. Saya pernah tanpa sengaja menjadi penghulu jenazah di alam jin.

Pada suatu hari ketika selesai melangsungkan acara prosesi pemakaman seorang warga desa yang meninggal, saya pulang terlalu petang. Maklum hari itu ada orang meninggal dunia terlalu sore sehingga pemakaman selesai ketika hari menjelang gelap.

Saya tiba di rumah sekitar pukul 7 malam jum'at dalam keadaan hujan gerimis. Bersamaan dengan itu tiba-tiba ada sebuah mobil sedan warna putih berhenti di depan rumah saya. Lalu keluar dua orang lelaki dengan menggunakan busana muslim dan memakai topi hitam (kopyah) seperti yang saya kenakan. Mereka berlari kecil menghampiri saya dan mengatakan ingin bertamu di rumah saya karena ada satu keperluan mendadak. Lalu saya mempersilakan mereka masuk ke rumah. Bersama saya, mereka masuk dan langsung duduk di ruang tamu.

Kemudian kedua tamu saya ini memperkenalkan diri bahwa mereka adalah warga dari wilayah lain di kota. Lalu mereka menyampaikan suatu keperluannya kepada saya. Ternyata mereka adalah orang yang juga sedang berduka. Salah satu keluarganya meninggal dunia dan mereka meminta bantuan saya untuk menjadi penghulu jenazah untuk mengantarkannya ke pemakaman malam ini.

Saya merasa keberatan untuk memenuhi permintaannya karena di desa mereka tentunya sudah ada petugas modinnya tersendiri. Selain itu, saya juga baru saja pulang dari mengurus acara prosesi pemakaman warga di desa ini. Lalu saya meminta maaf dan mengatakan kalau saya tidak bisa membantu mereka mengingat malam ini saya juga akan menjadi imam tahlil di desa ini, yaitu dirumah keluarga orang yang baru saja meninggal dunia tadi siang.

Namun dua orang ini memohon kepada saya dan mengatakan bahwa modin di desanya sedang berhalangan sehingga tidak ada orang yang menjadi penghulu jenazah. Sementara acara memandikan jenazah serta mengkafani sudah selesai semua, kuburan juga sudah siap. Mereka mengatakan bahwa keluarga mereka sedang menunggu kedatangan saya malam ini juga.

Mendengar permintaan mereka yang sangat penting dan darurat sekali, maka akhirnya saya bersedia memenuhi permintaannya. Sementara tugas saya menjadi imam tahlil di desa ini saya wakilkan kepada orang lain.

Tanpa mandi maupun cuci muka, saya berangkat bersama dua orang tamu ini menuju ke rumah duka dengan mengendarai mobil sedan mewah warna putih. Rupanya rumah mereka jauh sekali, sampai-sampai perjalanan ini keluar dari wilayah kabupaten Blitar. Kemudian melewati hutan lebat yang cukup jauh, lalu masuk ke sebuah kota yang ramai dan saya belum pernah melihat kota itu.

Setelah berputar-putar di kota yang ramai maka tibalah kami bertiga di rumah duka. Rupanya yang meninggal dunia ini adalah orang kaya, karena rumahnya megah dan ada taman bunga cantik di depan rumahnya.

Dan benar apa yang dikatakan oleh dua tamu saya ini, ternyata sudah banyak orang melayat yang berkumpul di rumah duka. Sementara terdengar suara tangisan para anggota keluarga yang meninggal dunia. Jenazah saya periksa sudah selesai dikafani dan sudah berada di dalam keranda mayat. Semua perlengkapan pemakaman juga sudah disiapkan. Dan mereka benar-benar hanya menunggu kedatangan saya sebagai penghulu jenazah.

Akhirnya langsung saja seperti biasanya, saya menyampaikan pidato mewakili atas nama keluarga yang berduka menyampaikan terima kasih kepada para pelawat yang ikut berbelasungkawa. Setelah selesai, jenazah langsung diberangkatkan malam itu juga dan kami beramai-ramai berjalan menuju ke pemakaman umum di desa itu.

Tidak lama rombongan jenasah tiba di pemakaman umum yang ternyata tidak jauh dari rumah duka. Liang kubur sudah di persiapkan sejak tadi dan keranda jenazah langsung diletakkan disamping liang kubur.

Seperti biasa, saya langsung masuk ke liang kubur untuk mengumandangkan adzan. Dari sini mulai timbul keanehan. Ketika saya mengumandangkan suara adzan, tiba-tiba orang-orang yang melayat terlihat seperti orang kebingungan. Lalu mereka menjauh satu persatu. Semakin kencang suara adzan, mereka semakin menjauh dan pergi. Setelah adzan selesai, tidak ada orang sama sekali. Semua pelayat dan juga keluarga yang berduka pergi entah kemana.

Akhirnya saya bingung bagaimana cara mengangkat mayat ke liang kubur seorang diri, dan lalu menimbunnya dengan tanah. Mana bisa? Sementara menguburkan mayat sampai selesai adalah wajib bagi seorang muslim. Namun tidak masalah biarpun para pelayat pergi semua dan tidak ada seorangpun yang membantu.. Saya bisa menyelesaikannya sendiri pelan-pelan.

Namun ada kejadian aneh yang mencengangkan saya ketika saya mencoba membuka tali keranda mayat. Ternyata keranda mayat yang tadinya diletakkan disamping saya di dekat liang kubur itu hanyalah tumpukan pohon singkong yang diikat dengan tali. Dan tali keranda yang saya buka tersebut ternyata tali rafia yang digunakan untuk mengikat bentelan kayu singkong.

Kemudian saya tengak-tengok ke sekeliling, dan saya melihat ada pohon-pohon singkong sangat banyak dan lebat berdiri di sekeliling saya. Betapa terkejutnya saya. Ternyata saya sedang berada di tengah-tengah ladang singkong sendirian malam hari.

Saya langsung tersadar bahwa ternyata orang yang hendak saya makamkan tadi adalah makhluk halus. Dan orang-orang menjadi pelayat itu ternyata semuanya juga makhluk halus. Rupanya saya telah dikerjai oleh sekelompok makhluk halus. Saya ternyata telah mengumandangkan adzan sendirian di tengah-tengah ladang singkong. Dan ketika saya berpidato di depan rumah duka tadi ternyata saya hanya berpidato kepada pohon singkong.

Seketika itu bulu kuduk saya berdiri tegak. Tanpa pikir panjang lagi, saya langsung kabur ambil langkah seribu sekencangnya agar bisa keluar dari kebun singkong sialan itu.

Akhirnya dengan terjatuh-jatuh dan menabrak-nabrak semak belukar, saya berhasil keluar dari ladang singkong dan tiba di sebuah kampung. Ternyata kampung itu adalah tetangga desa saya. Dan ketika saya naik mobil sedan putih tadi ternyata saya hanya berjalan kaki saja ke desa sebelah. Untungnya kini malam sudah larut tengah malam, sehingga tidak ada seorangpun yang melihat saya kesasar di kebun singkong malam-malam sendirian.

Secepatnya saya pulang menuju rumah. Sesampai dirumah saya terbengong dan tak habis pikir, seakan saya tidak percaya kalau saya baru saja menghadiri acara pemakaman orang mati di alam jin. Lalu mengapa para jin itu mengerjai saya? Sudah tahu ada orang capek-capek pulang kemalaman dari acara pemakaman, masih dikerjai lagi oleh makhluk jin. Dasar hantu kurang ajar!

Besoknya saya langsung pergi ke kantor desa dan meminta pengunduran diri sebagai modin."

Pesan admin:
Makanya kalo pulang dari mengikuti acara pemakaman di kuburan atau tempat angker, jangan lupa mandi, atau setidaknya cuci muka dan cuci kaki agar tidak diikuti oleh makhluk halus yang suka usil. Bukan hanya manusia saja yang suka iseng, jin juga suka iseng. Jangan lupa berdoa jika kita sedang berada dimana saja dan kapan saja.  ^_^

Sumber: juragancipir.com

Senin, 13 Oktober 2014

5 wasiat dari Allah S.W.T. kepada Rasulullah S.A.W

Dari Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya : 
  1. Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia karena sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau. 
  2. Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku. 
  3. Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga. 
  4. Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka. 
  5. Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail. 
Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T. Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu : 
  1. Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesadaran hatinya. 
  2. Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata hikmah darinya. 
  3. Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya. 
  4. Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya. 
  5. Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya. 
  6. Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya
  7. Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya."
Sumber: hidayah02.blogspot.com

Senin, 23 Juni 2014

Kami Berikan Mata Ini Agar Engkau Bisa Melihat Indahnya Dunia, Nak

Salah satu kasih sayang yang paling murni dan mulia di dunia ini adalah kasih sayang orang tua. Apapun mereka lakukan demi membahagiakan kehidupan anak-anak yang menjadi harapan di masa depan.

Kita patut mengacungkan jempol untuk pengorbanan orang tua yang satu ini. Meski terbilang sebagai orang tua yang masih muda, Yus Nurlina Mohd Yusuf dan Khairul Syafiq Azmi dengan ikhlas merelakan masing-masing satu matanya demi sang anak.

Yus Nurlina masih 25 tahun dan Khairul 27 tahun dilansir dari Stomp.. Merelakan satu mata mereka demi anaknya mungkin akan memberatkan mereka di masa depan, tapi mereka yakin bahwa ini adalah hal yang perlu mereka lakukan demi Khairil Mikhail, anaknya yang hampir 1,5 tahun. "Suami saya dan saya tidak keberatan kalau harus kehilangan satu penglihatan kami. Yang penting anak kami punya masa depan yang cemerlang.

Meski ia akan menerima donor mata dari kedua orang tuanya, menurut Yus Nurlina, Khairil masih akan menjalani banyak perawatan setiap minggu. "Anakku harus kontrol untuk perawatan mata di rumah sakit Tuanku Jaafar, ke Rumah sakit Malacca untuk merawat kejangnya dan ke RUmah Sakit kuala Lumpur untuk masalah pertumbuhannya," kata Yus Nurlina.

Khairil memang mengalami masalah kesehatan sejak hari ke 25 kelahirannya. Diduga akibat ada bakteri pada paru-paru Khairil dan setelah itu makin banyak masalah kesehatan yang ditemukan pada bayi mungil ini. Meski dalam kondisi yang berat, kedua orang tua muda ini bersyukur karena masih ada orang baik yang memberikan donasi pada mereka.

Sosok yang misterius itu memberi bantuan dana sehingga mereka bisa membeli mobil bekas. Rencananya mobil tersebut dipakai saat membawa anaknya dari rumah sakit satu ke yang lainnya.

Setelah ini, dunia akan sedikit gelap bagi keluarga kecil ini. Meski mereka hanya bisa meraba-raba masa depan, tapi Tuhan tidak akan meninggalkan mereka dalam kesulitan. Semoga cobaan ini bisa membawa keluarga kecil Yus Nurlina dan Khairul pada kebaikan.

Sumber: vemale.com

Sabtu, 14 Juni 2014

Kisah Azazil | Azazil Ketua Malaikat | Azazil Diusir Dari Syurga

Ramai yang beranggapan, Azazil ataupun Azazel ialah makhluk ciptaan Allah yang sejenis dengan Malaikat. Namun sebenar-benarnya Azazil bukanlah malaikat, ia adalah iblis yang asalnya dari golongan jin yang kuat beribadat. Azazil Ketua Malaikat. Berikut ialah Kisah Azazil Diusir dari Syurga kerana sikap takbur.

Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Kami berfirman kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam; lalu mereka sujud melainkan iblis; dia adalah berasal dari golongan jin…
Al-Kahf [50]

Iblis pada mulanya bernama Azazil dan tinggal di bumi. Azazil adalah jin yang taat kepada Allah. Dia menyembah Allah selama 1000 tahun, lalu Allah swt mengangkatnya ke langit pertama. Di langit pertama, Azazil beribadah menyembah Allah swt selama 1000 tahun. Kemudian dia diangkat ke langit kedua. Begitu seterusnya hingga akhirnya dia diangkat menjadi ketua malaikat ataupun imam kepada para malaikat. Apa pun perintah Allah kepada malaikat juga adalah perintah baginya, kerana dialah imam para malaikat yang memimpin malaikat.

Azazil adalah imam kepada kepada seluruh malaikat. Ibadahnya kepada Allah banyak. Ada riwayat yang menyatakan Azazil beribadah kepada Allah selama 80,000 tahun dan tiada tempat di dunia ini yang tidak dijadikan tempat sujudnya ke hadrat Allah.

Dalam satu riwayat menceritakan, akan malaikat Israfil melihat yang tersurat di Loh Mahfuz ada tercatat satu suratan berkenaan :
“Adanya satu hamba Allah yang beribadah selama 80,000 tahun tetapi hanya kerana satu kesalahan, maka ibadah hamba itu tidak diterima Allah dan hamba itu terlaknat sehingga hari Kiamat”
[ Lagi Info: Awal Penciptaan (II) | Lauh Mahfuzh ]
[ Lagi Kisah: Awal Penciptaan (I) | Qalam | Arasy | Lauh Mahfuzh ]

Maka menangislah Israfil kerana bimbang makhluk yang tersurat di Loh Mahfuz itu adalah dirinya. Maka diceritakanlah Israfil kepada segala malaikat pengalamannya melihat apa yang tersurat di Loh Mahfuz. Maka menangislah sekelian malaikat kerana takut dan bimbang nasib mereka. Lalu kesemua malaikat datang menemui Azazil yang menjadi imam kepada para malaikat, agar Azazil akan mendoakan keselamatan dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat. Azazil pun mendoakan keselamatan di dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat dengan doa :
“Ya Allah, Janganlah ENGKAU murka terhadap mereka (para malaikat)”
Malangnya, Azazil lupa untuk mendoakan keselamatan untuk dirinya.
Selepas mendoakan kesemua para malaikat, Azazil terus menuju ke syurga. Di atas pintu syurga, Azazil terlihat suratan yang menyatakan :

“Ada satu hamba dari kalangan hamba-hamba Allah yang muqarrabin yang telah diperintahkan Allah untuk membuat satu tugasan, tapi hamba tersebut mengengkari perintah Allah. Lalu dia tergolong dalam golongan yang sesat dan terlaknat”

Selain doanya yang mustajab, Azazil juga dikenali juga sebagai Sayidul Malaikat alias penghulu para malaikat dan  Khazinul Jannah (bendaharawan surga). Semua lapis langit dan para penghuninya, menjuluki Azazil dengan sebutan penuh kemuliaan meski berbeda-beda.

  • Pada langit lapis pertama , ia  berjuluk Aabid, ahli ibadah yang mengabdi luar biasa kepada Allah
  • Di langit lapis kedua,  julukan pada Azazil adalah Raki atau ahli ruku kepada Allah,
  • Di langit lapis ke tiga, ia berjuluk Saajid atau ahli sujud,
  • Di langit ke empat ia dijuluki Khaasyi karena selalu  merendah dan takluk kepada Allah,
  • Di langit lapis kelima menyebut Azazil sebagai Qaanit Karena ketaatannya kepada Allah,
  • Di langit keenam Gelar Mujtahid, karena ia bersungguh-sungguh ketika beribadah kepada Allah.
  • Pada langit ketujuh, ia dipanggil Zaahid, karena sederhana dalam menggunakan sarana hidup.

Selama 120 ribu tahun, Azazil, si penghulu para malaikat menyandang semua gelar kehormatan dan kemuliaan, hingga tibalah ketika para malaikat melakukan musyawarah besar atas undangan Allah.  Ketika itu, Allah, Zat pemilik kemutlakan dan semua niat, mengutarakan maksud untuk menciptakan pemimpin di bumi.
"Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi."
Al Baqarah : 30

Semua malaikat hampir serentak menjawab mendengar kehendak Allah.
"Ya Allah, mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi, yang hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau."
Al Baqarah : 30

Allah menjawab kekhawatiran para malaikat dan meyakinkan bahwa,
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Al Baqarah : 30

Lalu Allah Menciptakan Adam a.s., dan memerintahkan malaikat untuk sujud menghormat kepada Adam a.s. Azazil, sebagai imam para malaikat, sepatutnya lebih dahulu bersujud memimpin para malaikat. Tetapi, dia menolak, kerana dia merasa bahawa dirinya lebih baik dari pada Adam. Sementara para malaikat lain terus sujud tanpa dipimpin oleh Azazil.

Bukan sahaja dia enggan sujud, malah sombong dan menjawab kepada Allah :-
Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Kami berfirman kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam; maka mereka sujudlah melainkan iblis; dia berkata: Patutkah aku sujud kepada (makhluk) yang Engkau jadikan dari tanah (yang di adun)?
Israa [61]

Keengganan sujud ini berpunca dari hasad dengki iblis@Azazil, yang irihati apabila Allah hendak melantik nabi Adam sebagai khalifah di bumi kerana ia dijadikan dari api sedangkan manusia dijadikan dari tanah yang busuk dan melekat. Ia derhaka kepada Allah, takabbur dan lupa daratan.

Maka terhalaulah Azazil dari syurga. Namanya diubah kepada Iblis. Apabila Iblis diturunkan ke bumi, dia berjanji akan menyesatkan manusia serta keturunannya.
Dia berkata lagi:
Khabarkanlah kepadaku, inikah orangnya yang Engkau muliakan mengatasiku? Jika Engkau beri tempoh kepadaku hingga hari kiamat, tentulah aku akan memancing menyesatkan zuriat keturunannya, kecuali sedikit (di antaranya)
Israa [62]

Allah berfirman (kepada iblis): 
Pergilah (lakukanlah apa yang engkau rancangkan)! Kemudian siapa yang menurutmu di antara mereka, maka sesungguhnya Neraka Jahanamlah balasan kamu semua, sebagai balasan yang cukup.
Israa [63]
 
Sebagai penghulu para malaikat dengan semua gelaran dan sebutan kemuliaan, Azazil merasa tidak layak bersujud pada makhluk lain termasuk Adam karena merasa penciptaan dan statusnya  yang lebih baik. Allah melihat tingkah dan sikap Azazil, lalu bertanya serta memberi gelar baru baginya Iblis.
"Hai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Kuciptakan  dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri (takabur) ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?"  
Mendengar pernyataan Allah, bukan permintaan ampun yang keluar dari Azazil, sebaliknya  ia malah  menantang dan berkata,
"Ya Allah, aku (memang) lebih baik dibandingkan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah."
Mendengar jawaban Azazil yang sombong, Allah berfirman.
"Keluarlah kamu dari surga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir".
Azazil alias Iblis, sejak itu tak lagi berhak menghuni surga. Kesombongan dirinya, yang merasa lebih baik, lebih mulia dan sebagainya dibanding makhluk lain telah menyebabkannya menjadi penentang Allah yang paling nyata. Padahal Allah sungguh tak menyukai orang-orang yang sombong.
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."
Bibit kesombongan dari Azazil sejatinya sudah bersemai sejak Israfil dan  para malaikat mendatanginya agar mendoakan mereka kepada Allah. Waktu itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata,
"Ya Allah! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintah-Mu, sungguh aku ikut mengutuknya."
Azazil lupa, dirinya adalah juga hamba Allah dan tak menyedari bahwa kata "hamba" yang tertera pada tulisan di pintu syurga, juga boleh menimpa kepada sesiapa saja, termasuk dirinya. Lalu, demi mendengar ketetapan Allah, Iblis bertambah nekat seraya meminta kepada Allah agar diberi dispensasi. Katanya,
"Ya Allah, beri tangguhlah aku sampai mereka ditangguhkan."
Allah bermurah hati, dan   Iblis mendapat apa yang dia minta yaitu masa hidup panjang selama manusia masih hidup di permukaan bumi sebagai khalifah.  Dasar Iblis, Allah yang maha pemurah, masih juga ditawar.  Ia lantas bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya, seluruhnya, Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka.
" Maka kata Allah, "Yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dengan jenis dari golongan kamu dan  orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya."

والله أعلمُ بالـصـواب
Wallahu’alam bissawab 
dan Allah lebih mengetahui yang sebenar-benarnya
and Allah knows the right 
Sumber: pseudosupra.blogspot.com

Jumat, 13 Juni 2014

Cerita Mini – Kisah Lama dalam Dirimu

“Kapan kau punya waktu? Bagaimana kalau sore ini sepulang sekolah?” Dia hanya diam. 

Sepulang sekolah ia berjalan ke halaman belakang, dan aku mengikutinya. 
            “Kemarilah aku tahu kau membuntutiku.”
Dia memalingkan wajahnya ke arahku, jantungku berdegup tak karuan, aku sulit memulai kata-kata. 
Tanganku berkeringat hebat.
            “Aku ingin…kau katakan perasaanmu sekarang. Apa yang kau rasakan tentang hatimu padaku?”
            “Lebih baik kita hanya berteman.”
            “Apa? Tapi kemarin kau berkata, aku punya mata dimana-mana untuk mengawasimu di sepanjang jalan yang kau lalui, aku ada di situ. Dalam hatimu. Lalu sekarang?”
            “Aku melakukannya karena aku kasihan padamu, Sya.”
            “Sesya? Kenapa kamu masih menyebut namaku dengan cara seperti itu? Dan melakukan pengakuan seperti ini di depanku?”
            “Ini kan mau kamu. Kamu harus tahu aku hanya kasihan denganmu. Cukup, tidak ada yang perlu aku jawab lagi.”
Rendra berlalu meninggalkanku sendirian di tengah halaman belakang. Hujan turun berderai-derai, aku berlari menembus hujan dan menahan perasaanku.
Sumber: pradita3.blogspot.com