Diceritakan tentang sebuah kejadian
yang dialami dua orang pemancing yang sama-sama hebat, berinisial A dan
B. Kedua pemancing itu selalu mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua
pemancing tersebut didatangi oleh 10 pemancing lain ketika memancing di
sebuah danau. Seperti biasa, kedua pemancing itu mendapatkan cukup
banyak ikan. Sedangkan 10 pemancing lainnya hanya bisa gigit jari,
karena tak satupun ikan menghampiri kail mereka.Ke sepuluh pemancing
amatir itu ingin sekali belajar cara memancing kepada kedua pemancing
hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak direspon oleh pemancing
berinisial A. Sebaliknya, pemancing berinisial A tersebut menunjukkan
sikap kurang senang dan terganggu oleh kehadiran pemancing-pemancing
amatir itu.
Tetapi
pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia bersedia
menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10 pemancing lainnya,
dengan syarat masing-masing diantara mereka harus memberikan seekor ikan
kepada B sebagai bonus jika masing-masing diantara mereka mendapatkan
10 ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikan tangkapan masing-masing diantara
mereka kurang dari 10, maka mereka tidak perlu memberikan apapun.
Persyaratan
tersebut disetujui, dan mereka dengan cepat belajar tentang tehnik
memancing kepada B. Dalam waktu dua jam, masing-masing diantara
pemancing itu mendapatkan sedikitnya sebakul ikan. Otomatis si B
mendapatkan banyak keuntungan. Disamping mendapatkan `bonus' ikan dari
masing-masing pemancing bimbingannya, si B juga mendapatkan 10 orang
teman baru. Sementara pemancing A, yang pelit membagi ilmu, tidak
mendapatkan keuntungan sebesar keuntungan yang didapatkan oleh
si B.
Pesan:
Kisah
di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan jauh lebih bermanfaat
bila diamalkan. "Hanya dengan cara kita mengembangkan orang lain yang
membuat kita berhasil selamanya," kata Harvey S. Fire Stone. Karena
tindakan tersebut disamping menjadikan kita lebih menguasai ilmu
pengetahuan, kita juga mendapatkan keuntungan dari segi finansial,
pengembangan hubungan sosial, dan lain
sebagainya. "Jika Anda
membantu lebih banyak orang untuk mencapai impiannya, impian Anda akan
tercapai," imbuh Zig Ziglar, seorang motivator ternama di Amerika
Serikat.
Bentuk pemberian tak harus berupa uang, ilmu pengetahuan
dan lain sebagainya, melainkan juga dalam bentuk kasih sayang,
perhatian, loyalitas, motivasi, bimbingan dan lain sebagainya semampu
yang dapat kita berikan. "Make yourself necessary to somebody. – Jadikan
dirimu berarti bagi orang lain," kata Ralph Waldo Emerson. Kebiasaan
memberi seperti itu selain memudahkan kita memperluas jalinan hubungan
sosial, tetapi juga membangun optimisme karena merasa kehidupan kita
lebih berarti.
Sumber: http://kisahmotivasi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar